Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksinasi Bertahap, BBPOM Makassar: Masyarakat Harus Tetap Taat Protokol Kesehatan

Masyarakat diminta untuk tidak abai akan gerakan 5M, termasuk protokol 3T (tracing, tracking, dan treatment).
Seorang pasien menunjukkan kartu vaksinasi Covid-19 saat simulasi pemberian vaksin Covid-19 Sinovac di Puskesmas Kelurahan Cilincing I, Jakarta, Selasa (12/1/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Seorang pasien menunjukkan kartu vaksinasi Covid-19 saat simulasi pemberian vaksin Covid-19 Sinovac di Puskesmas Kelurahan Cilincing I, Jakarta, Selasa (12/1/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, MAKASSAR - Meski sudah mendapat lampu hijau untuk pelaksanaan vaksinasi, namun Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Makassar mengimbau masyarakat agar tetap menaati protokol kesehatan. Apalagi, vaksinasi masih dilakukan secara bertahap.

Kepala BBPOM Makassar Hardaningsih masyarakat diminta untuk tidak abai akan gerakan 5M, termasuk protokol 3T (tracing, tracking, dan treatment) yang juga digencarkan oleh pemerintah dalam upaya menekan pengendalian kasus Covid-19 di Indonesia.

"Walaupun vaksinasi sudah dilakukan, protokol 5M Harus tetap dijalankan. Karena ini masih sangat penting. Jadi, sekarang saya tidak bilang 5M, ya, tapi jadi 5M," papar Hardaningsih, Selasa (12/1/2021).

Adapun protokol 5M yang dimaksud Hardaningsih yaitu mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Menurutnya, masyarakat tidak boleh terlena dengan adanya vaksi yang sudah didistribusi ke berbagai daerah, termasuk di Sulawesi Selatan.

Ia menerangkan, proses vaksinasi membutuhkan waktu yang panjang. Apalagi dosis yang diberikan pada penerima vaksin harus dilakukan sebanyak dua kali. Dengan rentang waktu dua minggu setelah pemberian vaksin pertama.

"Untuk menimbulkan kekebalan itu kan tidak diberikan vaksin sekaligus. Jadi, dosisnya harus diberi secara bertahap. Secara total masing-masing penerima vaksin bisa menerima dosis sebanyak 1Cc," jelas Hardaningsih.

Berdasarkan hasil uji klinis BPOM, efikasi vaksin Covid-19 buatan Sinovac ini mencapai 65,3 persen. Vaksin Sinovac juga telah melalui uji klinis sebanyak tiga fase. Vaksin ini juga dinyatakan tidak mengandung bahan berbahaya dan telah mendapat izin halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Kendati demikian, kata Hardaningsih, meski sudah melakukan berbagai fase uji klinis, pihaknya akan tetap melakukan pengamatan terhadap vaksin yang juga didistribusikan oleh Biofarma ini.

"Karena penyakit dan vaksin ini baru, kita masih akan lakukan pengamatan. Meskipun juga sudah ada izin darurat edar. Intinya kami akan tetap mengawal proses distribusi vaksin Sinovac ini," terang Hardaningsih. (k36)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper