Bisnis.com, MAKASSAR - Pasar jasa angkut barang online di Kota Makassar kembali kedatangan pemain baru, aplikasi BroKu. Kali ini merupakan aplikasi yang dibuat oleh anak muda Makassar. Aplikasi jasa angkut barang online ini bahkan dinilai siap bersaing dengan para aplikator pendahulu.
Founder BroKu Okta Kurniawan mengatakan di masa pandemi ini berpikir kreatif dan inovatif seharusnya menjadi kunci untuk tetap bisa menjalankan roda perekonomian.
"Ide awal dari aplikasi ini, karena melihat teman-teman yang terdampak pandemi. Daripada harus menganggur, kami mulai putar otak agar bisa menciptakan lapangan kerja baru," ungkap Okta, Senin (26/10/2020).
Dia menjelaskan, aplikasi ini sudah beroperasi sejak Agustus 2020. Namun secara resmi aplikasi BroKu baru diluncurkan pada 20 Oktober dan bisa diunduh melalui Playstore. Bagi masyarakat yang ingin menggunakan jasa angkut, bisa dengan mudah melakukan pemesanan melalui aplikasi BroKu.
Kehadiran aplikasi BroKu juga diawali dengan membangun mitra bersama sejumlah online shop yang ada di Kota Makassar dan sekitarnya. Tercatat ada 20 online shop yang kini menjadi mitra BroKu. Okta mengatakan, hal itu memudahkan para pelanggan online shop tersebut untuk mengantarkan barang pesanan pelanggan.
"Itu salah satu strategi kami. Di masa pandemi begini, kami juga ingin memudahkan pelanggan untuk memeroleh barang yang dibeli dari online shop yang menjadi mitra BroKu," kata Okta.
Baca Juga
Namun, tak hanya untuk online shop saja. BroKu juga membuka layanan antar barang untuk jenis barang apa saja. Okta mengatakan, driver BroKu selalu siap melakukan pengantaran untuk wilayah Kota Makassar, Kabupaten Gowa, dan Maros.
Hal itulah kata Okta yang juga menjadi keunggulan Broku yakni bisa melakukan pengantaran barang sekali jalan dengan pemesanan yang berbeda. Selain itu, harga yang ditawarkan juga cukup kompetitif yaitu dengan Rp10.000 dalam satu kali pengantaran barang saja.
"Kami harap kehadiran BroKu ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat Makassar dan sekitarnya. Ke depan bisa berkembang lebih meluas lagi ke berbagai daerah lainnya," kata Okta.