Bisnis.com, MAKASSAR - Pandemi Covid-19 mengubah pola hidup masyarakat, termasuk dalam transaksi berbelanja. Secara nasional, merujuk pada data Bank Indonesia, transaksi belanja secara digital mengalami peningkatan sebesar 22,63 persen dengan total transaksi mencapai Rp2.141 triliun.
Sementara untuk wilayah Sulawesi Selatan, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sulawesi Selatan memprediksi peningkatan terjadi di kisaran angka 20 persen. Direktur Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Sulsel Endang Kurnia Saputra mengatakan masyarakat saat ini mulai beralih dari transaksi menggunakan ATM ke transaksi digital.
"Untuk angka pasti sebenarnya kami sementara mengolah. Hanya saja, tren Sulsel biasanya akan mengikuti tren nasional. Jadi prediksi kami di angka 20 persen," ungkap Endang, Rabu (26/8/2020).
Transaksi digital dinilai menjadi salah satu upaya untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 melalui uang rupiah. Karenanya, penggunaan pembayaran nontunai dinilai memiliki berbgai kelebihan. Yang mana masyarakat dapat menggunakan berbagai alternatif instrumen pembayaran nontunai.
Misalnya saja dalam bentuk kartu kredit, debit, e-money, baik yang berbasis kartu, maupun server kode QRIS.
Apalagi saat ini BI juga tengah mendorong implementasi penggunaan QRIS yang dinilai mampu mendukung pertumbuhan ekonomi secara inklusif.
"Implementasi itu bisa mendorong inklusi keuangan yang memberikan banyak manfaat antara lain dalam mendukung stabilitas makro dan sistem keuangan, efisiensi ekonomi," jelas Endang.
Potensi Transaksi Digital di Sulsel Diprediksi Naik Hingga 20 Persen
Masyarakat saat ini mulai beralih dari transaksi menggunakan ATM ke transaksi digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Andini Ristyaningrum
Editor : Amri Nur Rahmat
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
8 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
12 jam yang lalu