Bisnis.com, MANADO— Pembukaan rute penerbangan baru ke Bandar Udara Sam Ratulangi, Kota Manado, Sulawesi Utara, tumbuh 160% secara tahunan pada 2019 sejalan dengan pengembangan industri pariwisata di Bumi Nyiur Melambai yang semakin menggeliat.
Minggus E.T Gandeguai, General Manager Bandar Udara (Bandara) Sam Ratulangi mengungkapkan pertumbuhan pembukaan rute baru ke Manado terbilang tinggi pada 2019. Pasalnya, tercatat terjadi kenaikan 160% dari pembukaan lima rute baru pada 2018 menjadi 13 rute baru tahun lalu.
Berdasarkan data Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi, terdapat empat penerbangan reguler ke Manado yang dibuka pada 2019. Selain itu, terdapat delapan penerbangan sewa atau charter flight baru yang dibuka tahun lalu.
Beberapa rute penerbangan baru yang dibuka sepanjang tahun lalu antara lain Manado—Davao, Filipina, Manado—Nanjing, China, dan Manado—Morotai.
Minggus menjelaskan bahwa salah satu faktor pendorong pertumbuhan pembukaan rute baru ke Manado yakni pengembangan pariwisata. Hal itu terlihat dari banyaknya pembukaan penerbangan sewa dari berbagai kota di China.
“Jadi pemerintah daerah sangat aktif dalam mempromosikan pariwisata di Sulut. Ini terlihat dari pergerakan penumpang internasional yang stabil bahkan ada peningkatan setiap tahunnya di tengah penumpang domestik yang mengalami penurunan,” jelasnya, Senin (13/1/2020).
Dia mengungkapkan sejumlah rute penerbangan baru tengah berproses untuk dibuka pada 2020. Salah satu yang segera beroperasi yakni penerbangan sewa oleh maskapai Citilink Indonesia.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulut Lynda Watania mengungkapkan terdapat sejumlah program prioritas pembangunan transportasi di Bumi Nyiur Melambai pada 2020. Untuk sektor udara, Pemerintah Provinsi memiliki program pengembangan bandara untuk menunjang sektor pariwisata.
"Sektor udara untuk mendukung pariwisata Sulut. Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut memperjuangkan dengan melengkapi area bandara seperti sarana dan prasarana serta membuka rute penerbangan baru walupun hanya bersifat charter,” jelasnya dalam siaran pers, Senin (13/1/2020).
Lynda mengatakan akan dilakukan pengembangan bandara menjadi 2.800 meter serta pengembangan terminal penumpang. Menurutnya, usulan pengembangan transportasi udara, laut, dan darat di Sulut akan menggunakan APBD dan APBN.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang Bumi Nyiur Melambai sebanyak 9.261 orang pada November 2019. Realisasi itu turun 10,88 persen dibandingkan dengan 10.392 orang pada Oktober 2019.
Kendati demikian, jumlah kunjungan turis asing ke Sulut tercatat tumbuh signifikan secara tahunan pada November 2019. Tercatat, kunjungan wisman tumbuh 61,48 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pada November 2019, wisman asal China masih mendominasi kunjungan sebanyak 7.936 orang atau setara dengan 85,69 persen. Posisi selanjutnya ditempati oleh turis asal Jerman 244 orang atau 2,63 persen dan Amerika 119 orang atau 1,28 persen.
Dengan demikian, BPS Provinsi Sulut mencatat secara kumulatif kunjungan wisman ke Sulut sebanyak 118.844 orang pada Januari 2019—November 2019. Pencapaian itu naik 4,96 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sepanjang periode itu, kunjungan wisman asal China juga mendominasi sebanyak 105.738 orang. Adapun, pelancong asal Jerman menempati posisi kedua dengan 2.158 orang kemudian disusul turis Amerika Serikat sebanyak 1.529 orang.