Bisnis.com, MANADO - Tim Pemadam Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tomohon melaksanakan tugas penting dengan membersihkan landasan pacu Bandara Sam Ratulangi Manado dari abu vulkanik erupsi Gunung Ruang Kabupaten Sitaro.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Sat PolPP) Pemerintah Kota Tomohon Jusak Toar Pandeiroth mengatakan, ada empat personel dan 1 armada yang dikirim untuk menuju Bandara Sam Ratulangi Manado. "Empat personel dan satu mobil damkar ini akan membersihkan landasan pacu dari Abu Vulkanik Gunung Ruang," kata Toar Pandeiroth, Rabu (1/5/2024).
Tim damkar Tomohon akan bersama-sama dengan tim damkar lainnya membersihkan landasan pacu pesawat supaya bisa digunakan. Penyiraman landasan pacu dilakukan tim Damkar Tomohon, dimulai Rabu pagi.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Maya Damayanti mengatakan ada ribuan penumpang yang terdampak akibat semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut).
"Ada 65 pesawat dan 7.039 penumpang tiba dan berangkat yang terdampak di bandara Sam Ratulangi," kata Maya, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan sebagian besar penumpang sudah melakukan reschedule dan refund ke masing masing maskapai penerbangannya.
Baca Juga
Dampak dari abu vulkanik yang sangat tebal dari hari kemarin (30/04) mengakibatkan Bandara Sam Ratulangi memperpanjang Notam dengan nomor A1160/24/NOTAMR AII48/24 sampai dengan 24 jam kedepan (2/05).
Langkah ini diambil selain mengingat Gunung ruang masih pada Level 4 (awas) dari Pusat Vulkanik Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dimana saat ini gunung masih tertutup kabut, dan pantauan dari citra satelit menunjukkan ada asap serta sebaran abu vulkanik dengan arah angin menuju ke barat.
Hasil koordinasi antara PT Angkasa Pura I dan Otband wilayah VIII, Airnav Indonesia, BMKG dan maskapai penerbangan diambil kesimpulan bandara ditutup 24 jam.
Secara dari sisi udara menunjukkan hasil paper test negatif dimana arah angin dominan bergerak ke arah barat menjauhi Manado namun kumpulan sebaran debu vulkanik dari kemarin sangat tebal dan masih sangat berbahaya bagi penerbangan sehingga memerlukan waktu juga untuk pembersihan sisi udara yaitu runway, taxiway dan apron.
"Kami saat ini melakukan gerakan cepat untuk langsung membersihkan sebaran debu yang tertinggal dengan menggunakan kendaraan dan peralatan baik dari tim kami ARRF serta dibantu juga Tim Damkar Pemkot Manado, Pemkab Minahasa Utara, Pemkot Bitung, Pemkot Tomohon dan Pemprov Sulut dengan total kendaraan 14 Damkar," ujar Maya.
Diharapkan dengan adanya penyemprotan fasilitas utama sisi udara dan bantuan penyiraman pesawat di Bandara Sam Ratulangi ini, semua menjadi clear and clean, sehingga pada akhirnya pesawat bisa terbang dan mendarat dengan selamat.