Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEK Likupang Sah, Sintesa Group Segera Mulai Pembangunan

Untuk tahun depan, pembangunannya mencakup infrastruktur jalan utama, desa budaya, dan pembangunan resor.
Suasana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Pulisan, Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis (4/7/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Suasana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Pulisan, Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis (4/7/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, MANADO — Sintesa Group melalui anak usahanya, yakni PT Minahasa Permai Resort Development, segera memulai pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang, Sulawesi Utara, menyusul telah disahkannya area itu sebagai KEK melalui Peraturan Pemerintah (PP).

Presiden Joko Widodo telah meneken PP Nomor 84 Tahun 2019 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang. Beleid itu disahkan pada 6 Desember 2019 dan diundangkan pada 10 Desember 2019.

Regulasi itu menyebutkan KEK Likupang memiliki luas 197,4 hektare (ha). Area itu berlokasi di Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut).

KEK Likupang diusulkan oleh Minahasa Permai Resort Development. Perusahaan ini memiliki 700 ha lahan di Likupang, di mana 300 ha di antaranya merupakan kawasan hutan lindung.

CEO Sintesa Group Shinta Widjaja Kamdani mengungkapkan perencanaan pembangunan KEK Likupang sudah berjalan. Menurutnya, pembangunan di sejumlah titik akan dimulai pada 2020.

“Untuk 2020, kami akan mulai dengan kantor KEK, infrastruktur jalan utama, desa budaya, dan pembangunan resor di plot nomor 5,” ujar Shinta kepada Bisnis, Rabu (18/12/2019).

Selain itu, Sintesa Group tengah melakukan penjajakan dengan sejumlah investor untuk pembangunan marina dan beberapa plot lain sesuai dengan masterplan (rencana induk).

Sebelumnya, Shinta menjelaskan pengembangan KEK Likupang akan membawa dampak positif bagi Indonesia, khususnya Sulut. Total investasi yang masuk diperkirakan bisa mencapai Rp15 triliun.

Selain itu, pihaknya memproyeksi adanya potensi penambahan devisa dengan meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 25—50 persen per tahun. Selanjutnya, kebutuhan tenaga kerja yang tumbuh mencapai 75 persen dibandingkan dengan tanpa adanya KEK Likupang.

Berdasarkan catatan Bisnis, pengembangan KEK Likupang terdiri atas aspek komersial dan non komersial. Aspek komersial dalam area itu antara lain kawasan resor, hotel, ecovillage, cultural village, marina, dan lain-lain.

Adapun aspek non komersial dari KEK Likupang di antaranya infrastruktur pendukung seperti listrik, air bersih, jalan, serta pengolahan sampah atau waste management, baik di dalam maupun di luar kawasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper