Bisnis.com, MANADO — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan meminta proses groundbreaking atau peletakan batu pertama Manado Marine Bay dilakukan pada akhir 2019.
“Saya sudah telepon PT Pelabuhan Indonesia (Persero) IV, pelabuhan ini harus selesai Desember 2020. Jadi, groundbreaking November atau Desember 2019,” ujarnya saat membuka Archipelagic and Island State (AIS) Forum 2019 yang berlangsung di Kawasan Mega Mas, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (31/10/2019).
Luhut mengungkapkan biaya pengembangan pelabuhan itu sekitar Rp1 triliun. Pembangunan infrastruktur itu diminta segera dilakukan sebagai bagian dari dukungan terhadap pengembangan pariwisata di Sulawesi Utara (Sulut).
“Supaya turis datang ke sini lihat bagus,” imbuhnya.
Luhut mengatakan Sulut menjadi pintu bagi para wisatawan dari utara untuk masuk ke Indonesia. Salah satu negara yang dapat menjadikan Bumi Nyiur Melambai sebagai pintu masuk ke Indonesia adalah China.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk melalui Bandar Udara (Bandara) Sam Ratulangi sebanyak 14.175 orang pada Agustus 2019. Jumlah itu naik 26,48 persen dibandingkan dengan 11.207 orang pada Juli 2019.
Baca Juga
Tetapi, jumlah wisman yang masuk pada Agustus 2019 turun 8,24 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang sebanyak 15.448 orang.
Berdasarkan kebangsaan, wisatawan China masih mendominasi kunjungan ke Sulut pada Agustus 2019. Tercatat, pelancong dari Negeri Panda sebanyak 12.772 orang atau berkontribusi 90,1 persen terhadap total jumlah wisman yang masuk.
Adapun turis berkebangsaan Jerman dan Amerika Serikat menyusul dengan jumlah masing-masing 213 orang dan 150 orang.
Saat dimintai konfirmasi oleh Bisnis, Direktur Utama Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Farid Padang mengungkapkan rencana groundbreaking Manado Marine Bay (MMB) memang akan dilakukan sebelum akhir 2019. Pihaknya akan berkolaborasi dengan perusahaan pelat merah lainnya.
“Bahkan, baik dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) maupun Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) untuk mengakselerasi program tersebut,” terangnya.
