Bisnis.com, MANADO — Investor asal China akan mengucurkan investasi untuk pengembangan kawasan industri di daerah Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, dengan nilai hingga Rp2 triliun untuk tahap pertama.
PT Kawasan Industri Mongondow dan Xiamen Shuangfan Investment Group CO.,LTD telah meneken nota kesepahaman terkait pengembangan kawasan industri di daerah Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara (Sulut).
Kesepakatan itu ditandatangangi di sela-sela pelaksanaan Archipelagic and Island State (AIS) Forum 2019 yang berlangsung di Kawasan Mega Mas, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (31/10/2019).
Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan dari kesepakatan itu, akan ada investasi yang masuk untuk tahap pertama sekitar Rp2 triliun. Menurutnya, akan dibuat sebuah kawasan berikat yang menarik investasi kelompok usaha asal China.
“Sekarang mereka sedang persiapan untuk perizinan,” ujar Olly, Kamis (31/10).
Lokasi kawasan berikat itu tidak jauh dari lokasi industri semen Conch di Bolaang Mongondow. Olly menuturkan produsen semen asal China itu akan memanfaatkan kelebihan listrik serta pelabuhan yang ada.
Baca Juga
“Jadi Conch yang menarik mereka ke sini. Industri di kawasan berikat macam-macam, ada recycle plastic, perikanan, dan lain-lain,” jelasnya.
Lebih lanjut, Direktur Kawasan Industri Mongondow Ervan Adi Nugroho menerangkan pihaknya akan bekerja sama dengan beberapa investor asal China. Dia mengungkapkan pengusaha asal Negeri Panda berencana merelokasi beberapa industri ke wilayah Bolaang Mongondow.
“Kami menyiapkan kawasan industrinya saja,” ucap Ervan.
Untuk tahap awal, lahan yang disiapkan sekitar 700 hektare (ha). Pembangunan akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan pada tahap pertama, rencananya mencakup luasan 100 ha.
Dia menyebut persiapan pembangunan akan dilakukan dalam 1—2 tahun ke depan. Pihaknya memproyeksikan pembangunan pertama akan dimulai pada 2021.
Nantinya, sambung Ervan, Xiamen Shuangfan Investment Group CO.,LTD tidak hanya akan berkolaborasi dalam pengembangan kawasan industri. Tetapi, mitra strategis itu juga bakal mencari perusahaan yang akan mengisi lokasi tersebut.