Bisnis.com, MAKASSAR -- Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah kembali mengklaim sejumlah pencapaian selama satu tahun kepemimpinannya.
Kali ini Nurdin memaparkan rancangan segitiga emas yang di sebut-sebut bakal menghubungkan tiga provinsi di Sulawesi.
Ketiga daerah tersebut di antaranya, Sulawesi Selatan, Barat, dan Tengah. Yang mana titik segitiga emas tersebut berada di Seko, Kabupaten Luwu Utara.
Nurdin mengatakan, pemerintah tengah mengebut pengerjaan jalan untuk mempermudah akses masyarakat Seko menuju ibu kota kabupaten.
"Seko nantinya akan menjadi segitiga emas sekaligus penyangga tiga provinsi yakni provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah. Sebelumnya, perjalanan dari Ibu Kota Luwu Utara-Masamba menuju Seko dengan kendaraan roda dua memakan waktu tempuh tiga hari tiga malam," terang Nurdin.
Diketahui, selama bertahun-tahun lamanya masyarakat Seko dipersulit dengan akses jalan yang tidak memadai. Karenanya, selain butuh waktu lama mencapai wilayah itu masyarakat juga dihadapkan dengan biaya angkutan umum yang fantastis. Biaya angkutan ojek bahkan mencapai Rp1 juta.
Baca Juga
Olehnya itu, Nurdin menyebut setelah pengerjaan jalan rampung, jarak tempuh menuju Seko bisa dipangkas menjadi setengah hari saja. Jalan tersebut juga dirancang dengan dua jalur dan dinilai bisa mendukung percepatan ekonomi daerah.
Selain pengerjaan jalan menuju Seko, Pemprov Sulsel juga menggenjot perampungan jalan dari Kota Palopo menuju Rantepao Toraja.
Nurdin menjanjikan, jalan tersebut bakal beroperasi akhir tahun ini. Ia mengatakan, sejumlah proyek infrastruktur tersebut akan menjadi hadiah tahun baru masyarakat Toraja, Palopo, dan Sulsel pada umumnya.
"Anggaran yang diarahkan ke daerah-daerah tersebut sebesar Rp300 miliar untuk APBD tahun 2019. Selain APBD juga ada APBN bantuan dari kementerian terkait untuk kepentingan pembangunan infrastruktur," ungkap Nurdin.
Selain infrastruktur jalan, pembangunan infrastruktur lain seperti Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar dan pembangunan Bandara Buntu Kunik Toraja sedang dalam proses penyelesaian. Bahkan pada Desember 2019, pesawat ATR72 sudah bisa mendarat di Bandara Buntu Kunik Toraja.