Bisnis.com, PALU - Sudah ada sekitar Rp9,1 miliar dana jaminan hidup yang disalurkan pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) untuk korban bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah.
Besaran dana jaminan hidup yang sudah disalurkan itu disampaikan Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat.
Menurutnya, dana jaminan hidup akan diberikan merata bagi semua korban bencana alam baik yang tinggal di hunian sementara (huntara) dari pemerintah atau pihak lain.
"Jadi untuk jaminan hidup tidak hanya untuk mereka di huntara yang dibangun pemerintah. Tetapi juga di huntara maupun huntap yang dibangun dari pihak NGO atau BUMN atau pihak terkait," kata Harry usai rapat membahas rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Palu, Sulteng, Senin (1/7/2019).
Harry mengklaim dana Rp9,1 miliar itu sudah disalurkan bagi 19.191 orang di Kabupaten Sigi. Pencairan dana jaminan hidup akan dilakukan untuk korban gempa, tsunami dan likuifaksi di daerah lain jika data calon penerima bantuan sudah tervalidasi.
Menurutnya, penyaluran dana jaminan hidup bagi daerah-daerah lain akan disalurkan bertahap.
"Kecamatan yang sudah [tervalidasi datanya] kita akan datang bersama petugas dari bank untuk menyalurkan," tuturnya.
Dalam rapat mengenai masa rehabilitasi dan rekonstruksi tadi banyak dibahas hal-hal terkait data calon penerima bantuan dan hunian tetap (huntap) dari pemerintah.
Baca Juga
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyebut pemerintah mulai melakukan validasi data agar penyaluran bantuan tepat sasaran.
"Tentunya masih butuh koordinasi antara pemerintah pusat dan pemda. Hambatan di lapangan pasti ada, tapi kita yakin dengan kebersamaan pusat dan daerah, kerja keras, semua masalah bisa diselesaikan," tutur Wiranto.
Mulai masa rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Palu, Donggala, dan Sigi, pemerintah perlahan mendata calon masyarakat penerima huntap yang sedang dibangun di 3 lokasi. Huntap dibangun di Kelurahan Tondo, Duyu, dan Pombewe.
Huntap yang akan dibangun rencananya mencapai 11.788 unit. Nantinya, hunian-hunian itu diperuntukkan masyarakat korban bencana terutama yang rumahnya hancur dan berada di zona merah.