Bisnis.com, MANADO—Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara menyiapkan uang tunai sebanyak Rp2,3 triliun untuk memfasilitasi kegiatan penukaran uang tunai menjelang perayaan Idulfitri di daerah Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara.
Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulut Haratua Panggabean mengatakan bahwa pihaknya menyediakan 114 titik lokasi penukaran uang tunai yang tersebar di Sulawesi Utara.
“Titiknya untuk di Manado itu ada 65 titik, di luar Manado itu ada 43 titik, dan di daerah tertinggal, terluar, dan terpencil ada di 6 titik, sehingga totalnya 114 titik. Adapun, pelaksanaannya di Manado akan dilaksanakan selama 20—29 Mei,” jelasnya di Manado, Senin (20/5/2019).
Dia mengatakan, untuk kawasan Sulawesi Utara, titik penukaran uang akan difokuskan pada beberapa daerah yang memiliki mayoritas penduduk muslim, seperti Kotamobagu, Bolaang Mongondow (Bolmong), Bolmong Timur, Bolmong Selatan, Bolmong Utara, Bitung.
Namun demikian, titik penukaran juga akan ditempatkan di daerah-daerah lainnya seperti Tomonoh, Minahasa Selatan, dan Siaw. Adapun, titik penukaran di daerah tertinggal, terluar, dan terpencil ditempatkan di Tahuna dan Melonguane.
“Titik itu tersebar di beberapa tempat, 21 di pasar Karombasan dan Bersehati, 22 Mei di Terimal Malayang, 23 di Kampung Arab, 24 Kampung Ternate dan Mantos, sisanya pakai mobil kas dan pasar-pasar di Manado,” katanya.
Haratua menuturkan, untuk memfasilitasi penukaran uang tersebut, BI Sulut menggandeng sekitar 30 bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR) di Sulut. PT Bank Rakyat Indonesia menjadi bank yang paling banyak membuka titik penukaran uang, yakni 30 titik.
“Jumlah Rp2,3 triliun tadi dilihat dari sisi kebuthuhan bank-bank, mereka sudah menyampaikan kebutuhan dan kami sudah siapkan semua sesuai dengan kebutuhan perbankan,” jelasnya.
Dia mengatakan, jumlah uang yang disediakan tahun ini sedikit lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai sekitar Rp2,4 triliun. Menurutnya, hal penurunan ini disesuaikan dengan hasil evaluasi terkait kebutuhan riil masyarakat di lapangan.
Masyarakat yang ingin menukarkan uang tunai dapat mengunjungi titik-titik penukaran uang resmi yang telah disediakan oleh BI. Setiap orang, lanjutnya, paling banyak melakukan penukaran senilai Rp3,7 juta dalam sehari.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, bukan hanya jumlah ketersediaan uang untuk penukaran saja yang dikurangi. BI Sulut juga mengubah dan menambah beberapa titik penukaran uang baru seperti Manado Town Square yang tidak ada pada tahun lalu.
“Kami kan evaluasi terus, sekitar 40% masyarakat Manado merayakan Idulfitri dia tetap jadi titik sentral. Tetapi, tetap kami perluas ke titik-titik di tempat lain, di Kotamobagu juga ada kas titipan misalnya, jadi untuk mendisitribusikan di daerah yang cukup luas,” tuturnya.