Bisnis.com, MAKASSAR - Kredit untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) per April 2025 tercatat senilai Rp61,48 triliun, tumbuh tipis 1,23% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp60,73 triliun.
Pertumbuhan tipis ini seiring berkurangnya debitur pada periode tersebut, dari total 914.525 debitur pada posisi April 2024 menjadi hanya 914.523 debitur hingga April 2025.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Mochamad Muchlasin merinci penyaluran kredit UMKM di Sulsel didominasi oleh segmen usaha mikro sebesar Rp33,61 triliun. Namun, angkanya menurun 0,47% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp33,77 triliun.
Berkurangnya pemberian kredit untuk usaha mikro sejalan dengan jumlah debiturnya yang juga lebih sedikit. Tercatat 857.885 debitur per April 2024, sementara hingga April tahun ini hanya ada 851.725 debitur.
Kredit usaha kecil menjadi segmen dengan penerimaan terbesar kedua sebesar Rp18.19 triliun. Tumbuh 3,28% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp17,61 triliun.
"Kredit usaha kecil tumbuh lebih baik dari segmen mikro akibat jumlah debiturnya juga bertambah signifikan. Dari hanya 52.036 debitur pada April 2024, bertambah 11,98% jadi 58.271 debitur pada April 2025," ungkap Moch. Muchlasin, Selasa (8/7/2025).
Baca Juga
Sementara untuk kredit usaha menengah di Sulsel per April 2025 tersalurkan sebesar Rp9.68 triliun, tumbuh 3,52% jika dibandingkan posisi April 2024 yang sebesar Rp9.35 triliun.
Meski ada pertumbuhan, tetapi jumlah debitur segmen menengah mengalami penurunan 1,67%. Dari 4.604 debitur pada tahun lalu menjadi hanya 4.527 debitur saja per April 2025.
"Perlu diinformasikan juga untuk tingkat rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) kredit UMKM di Sulsel hingga April 2025 masih terjaga di angka 4,72%," tutur Moch. Muchlasin.