Bisnis.com, MANADO—Realisasi penerimaan bea dan cukai di Manado sampai dengan akhir kuartal I/2019 mencapai lebih dari Rp7 miliar, melampaui target yang ditentukan.
Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Manado Nyoman Adhi mengatakan bahwa secara presentase, realisasi pada 3 bulan pertama thaun ini mencapai sekitar 180% dari target yang ditetapkan sebelumnya.
“Tercapai sekitar 180% penerimaan dari sisi cukai dan bea masuk, dari target kami mulanya sekitar Rp4 miliar, sekarang sudah lebih dari Rp7 miliar,” ujarnya kepada Bisnis, belum lama ini.
Dia mengatakan bahwa pada tahun ini target realiasai penerimaan bea dan cukai mencapai Rp16 miliar. Namun demikian, berdasarkan kinerja hingga kuartal I/2019, dia optimistis dapat mencatatkan realisasi sekitar Rp27 miliar—Rp29 miliar pada akhir tahun.
Untuk mencapai realisasi itu, KPPBC Manado telah mengadakan sejumlah program kerja sama dengan instansi pemerintahan lainnya, seperti Kementerian Perikanan dan Kementerian Perdagangan. Berbagai komoditas ekspor baru akan didorong untuk bisa diekspor ke luar negeri.
Dia mencontohkan berkat kerja sama tersebut, KPPBC Manado telah memfasiltiasi ekspor rokok ke Filipina. Dala msatu bulan, dia mengatakan berkat ekspor melalui Pelabuhan Tahuna itu dapat memberikan devisa sekitar Rp20 miliar setiap bulan.
Baca Juga
Selain rokok, dia mengatakan tengah mendorong ekspor ikan segar ke Jepang melalui penerbangan langsung dari Manado. Maskapai Garuda Indonesia, lanjutnya, menjadi salah satu mitra yang akan memfasilitasi ekspor tersebut.
“Garuda mau waktu saya ke sini itu seminggu masih sekitar 12 penerbangan, sekarang sudah 25 penerbangan, ke depan mereka juga mau ada pesawat kargo sendiri untuk ekspor, nanti datang dari sukarno hata ke Manado, langsung ke Jepang, kalau sebelumnya kan Soekarno Hata dulu baru ke Jepang,” jelasnya.