Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov gorontalo Beri Bantuan kepada Kelompok Rumah Pangan Lestari

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo memberi bantuan kepada Kelompok Rumah Pangan Lestari (KRPL) untuk memanfaatkan lahan pekarangan dengan menanam berbagai kebutuhan pangan.
Foto udara lokasi permukiman dan lahan transmigrasi di Desa Puncak, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Selasa (5/3/2019)./ANTARA-Adiwinata Solihin
Foto udara lokasi permukiman dan lahan transmigrasi di Desa Puncak, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Selasa (5/3/2019)./ANTARA-Adiwinata Solihin

Bisnis.com, MANADO—Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo memberi bantuan kepada Kelompok Rumah Pangan Lestari (KRPL) untuk memanfaatkan lahan pekarangan dengan menanam berbagai kebutuhan pangan.

Pemerintah Gorontalo menyerahkan dua jenis bantuan, yakni KRPL dan Kelompok Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM). Untuk KRPL dibagi berdasarkan dua kategori, yaitu kategori kelompok tahap pengembangan sebanyak 10 kelompok mendapat bantuan Rp15 juta per kelompoknya, dan tahap penumbuhan sebanyak 5 kelompok memperoleh bantuan Rp50 Juta per kelompok.

Sementara untuk PUPM juga dibagi berdasarkan dua kategori yakni kelompok pengembangan dan kelompok pertumbuhan. Kelompok pengembangan memperoleh Rp60 juta per kelompok, sedangkan kelompok penumbuhan mendapat bantuan Rp160 juta per kelompok.

Para ibu secara sukarela berkelompok dan menanam pekarangan rumahnya dengan rempah-rempah, sayur-sayuran dan buah-buahan. Selain untuk dikonsumsi sendiri, produk pangan tersebut dijual untuk meningkatkan pendapatan mereka.

Salah satunya adalah KRPL yang sudah berkembang adalah KRPL di Desa Ambara, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo. Kelompok tersebut menjadi KRPL terbaik di tingkat Provinsi Gorontalo pada tahun lalu.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengharapkan KRPL dapat terus berkembang secara luas. Menurutnya, ke depan Dinas Pertanian harus memberi perhatian lebih agar program tersebut dapat berkembang dengan lebih baik.

“Saya senang dan bergembira melihat perkembangan KRPL ini. Saya sampaikan ke Pak Kadis Pertanian untuk ikut membantu [Dinas Pangan] mengembangkan kelompok seperti ini,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (14/4/2019).

Rusli meminta agar dinas teknis melakukan pemetaan di semua kabupaten/kota terkait eksistensi KRPL. Kelompok ibu-ibu ini diharapkan bisa memasok kebutuhan pangan lokal masyarakat agar tidak bergantung dari daerah lain.

Budaya menanam kebutuhan pangan di pekarangan rumah perlu ditingkatkan untuk mendukung diversifikasi pangan. Warga diminta tidak bergantung dari produk pangan luar daerah yang dijual di pasaran. Menurut Rusli hal itu sangat riskan karena berpotensi kekurangan stok dan berdampak pada harga yang mahal.

“Salah satu penyumbang inflasi kita yaitu bawang, rica, dan tomat. Masih banyak yang dipasok dari daerah tetangga. Penduduk kita sekitar 1,1 juta jiwa atau sekitar 400-500 ribu KK [kepala keluarga], katakanlah 100 ribu KK saja tiap hari tanam rica, harganya Rp10.000 per kilo, berarti ada uang Rp1 miliar berputar di masyarakat,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper