Bisnis.com, JAKARTA—Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara dan Gorontalo (Bank Sulutgo) selama 12 jam menghasilkan keputusan rencana evaluasi lanjutan pada awal kuartal II/2019.
Hal itu dikatakan oleh James Sumendap, Bupati Minahasa Tenggara setelah gelaran Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Dia mengatakan, evaluasi lanjutan akan dilakukan melalui RUPS tambahan pada pekan terakhir April.
“Melihat kinerja Bank Sulutgo, dan menjadi keputusan untuk kinerja kuartal pertama akan dievaluasi lagi. Akan dievaluasi berdasarkan RUPS, termasuk di dalamnya evaluasi direksi dan komisaris setelah menjalankan kinerja selama 3 bulan ke depan,” jelasnya, Selasa (12/3/2019) dini hari.
Selain itu, peserta RUPS memutuskan untuk menurunkan besaran tantiem bagi direksi dan komisaris dari 5% menjadi 3,5%. James menuturkan, sisa alokasi tantiem akan dialihkan kepada pos jasa produksi dan dibagikan kepada karyawan.
Salah satu mata acara RUPS yang membahas pergantian komisaris yang mengundurkan diri juga telah menemukan titik terang. Meski tak menyebutkan dengan jelas siapa nama penggantinya, dia mengindikasikan telah ada tiga calon yang disetujui pemegang saham.
Baca Juga
“Ada tiga nama yang mendaftar dan akan fit and proper test oleh OJK [Otoritas Jasa Keuangan], dan apabila dia terdaftar sebagai pegawai bank sulut maka dia harus mengundurkan diri dan kemudian fit and proper test,” tuturnya.
Adapun, terkait pembagian laba atau dividend payout ratio telah disepakati sebesar 70%. Dengan demikian 30% dari laba yang dihasilkan pada periode kinerja 2018 akan ditetapkan sebagai laba ditahan untuk memperkuat permodalan Bank Sulutgo.
Penguatan modal perseroan juga akan dilakukan melalui penyuntikan modal tambahan oleh para pemegang saham. Namun dia tidak menyebutkan dengan pasti berapa besar penambahan modal yang akan diberikan.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Sulutgo Jeffry A.M. Dendeng mengatakan perseroan optimistis dapat mencatatkan kinerja positif pada tahun ini. Penyaluran kredit ke sektor produktif serta pemupukan dana murah akan menjadi fokus perseroan.