Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makassar Great Sale 2018 belum Punya Parameter Efektivitas Event

Penyelenggara Makassar Great Sale atau MGS 2018 cenderung gamang dalam mengukur efektivitas gelaran yang sejatinya diharapkan berkontribusi terhadap performa industri kreatif dan pariwisata di kota tersebut.
Tampilan Nipah Mal Makassar yang mengusung konsep urban di Kota Makassar/Siti Munawaroh
Tampilan Nipah Mal Makassar yang mengusung konsep urban di Kota Makassar/Siti Munawaroh

Bisnis.com, MAKASSAR - Penyelenggara Makassar Great Sale atau MGS 2018 cenderung gamang dalam mengukur efektivitas gelaran yang sejatinya diharapkan berkontribusi terhadap performa industri kreatif dan pariwisata di kota tersebut.

Ketua Panitia MGS 2018 Joko Budi Jaya mengakui jika pihaknya juga tidak memiliki sumber daya yang kemudian bisa menunjang penciptaan parameter ukuran tingkat kesuksesan kegiatan tersebut.

"Kami belum punya alat atau tools untuk mengukur hal tersebut, berbeda dengan kota yang lebih baik persiapannya. Tetapi hal ini tidak lantas menghambat kami [panitia MGS] untuk berbuat demi kemajuan kota Makassar dari sisi ekonomi kreatif dan pariwisata," ujarnya saat dikonfirmasi Bisnis, Selasa (13/11/2018).

MGS 2018 yang terinspirasi dari perhelatan Solo Great Sales (SGS) itu, berlangsung sejak 5 November lalu dan dijadwalkan berakhir pada 5 Desember mendatang.

Menurut Joko Budi, partisipasi seluruh stakeholder sangat dibutuhkan untuk menyukseskan gelaran MGS 2018 agar memiliki efek berantai positif terhadap perekonomian serta berdampak signifikan bagi masyarakat.

Sejauh ini, lanjut dia, panitia penyelenggara belum bisa menentukan besaran transaksi yang tercatat termasuk efeknya terhadap pergerakan wisatawan yang masuk ke Makassar meski MGS telah berjalan lebih dari sepekan.

"Apalagi kegiatan ini berlangsung selama 1 bulan penuh, jadi perlu summary pada saat akhir atau masa promosi MGS," kilahnya.

Pada sisi lain, kuantitas pelaku industri terkait yang berpartisipasi dalam gelaran MGS 2018 diklaim mengalami tren peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu.

Bahkan, Joko Budi menilai seluruh pelaku industri yang terlibat sangat antusias memberikan diskon sesuai dengan parameter bisnis-masing masing sektornya.

Merujuk pada data panitia MGS 2018, sebanyak 39 hotel yang terlibat, lalu hanya 9 cafe dan restoran berbasis industri kreatif kuliner, serta 5 pusat perbelanjaan atau mal.

Selain itu, terdapat pula 2 maskapai penerbangan yang mengambil bagian dalam gelaran MGS 2018 yakni Garuda dan Sriwijaya. Sedangkan dari sub sektor travel agent, hanya terdapat satu perusahaan asal Makassar.

Jika dikomparasi dengan jumlah pelaku usaha dari masing-masing sektor, tingkat partisipasi relatif sangat rendah jika dibandingkan dengan kuantitas pelaku usaha yang beroperasi di Makassar.

Sebelumnya, kalangan industri perhotelan menyambut baik pergelaran MGS 2018 meski periode penyelenggaraan tidak dilandasi oleh kondisi industri yang diukur dari tren pergerakan wisatawan.

Ketua PHRI Sulsel Anggiat Sinaga menjelaskan, pergelaran MGS yang berdurasi sebulan penuh diakui mampu menjadi stimulus dalam menggairahkan angka kunjungan wisatawan, namun momentum penyelenggaraan relatif bersinggungan dengan kondisi industri.

"Secara umum, MGS ini menjadi langkah awal untuk kegiatan lebih besar, tetapi sebaiknya mesti ada pemilihan momentum yang tepat agar teman-teman [stakeholder industri pariwisata] bisa dengan sukarela berpartisipasi memberikan tawaran diskon yang lebih spektakuler," tuturnya.

Menurut Anggiat, pergelaran MGS yang dilakukan pada November hingga awal Desember tersebut praktis membuat stakholder relatif tidak maksimal dalam memberikan tawaran diskon lantaran bukan dalam periode low season.

"Karena sesungguhnya jika mengacu pada momentum yang tepat, MGS itu baiknya diselenggarakan saat awal tahun, Januari hingga Maret yang pastinya masuk dalam periode low occupancy," papar dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler