Bisnis.com, MAKASSAR - Menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Sulawesi Selatan (Sulsel), Tana Toraja tak didukung dengan sejumlah infrastruktur yang memadai.
Akses transportasi udara, misalnya, padahal Tana Toraja juga sudah dikenal sebagai wajah Sulsel di tingkat dunia.
Melihat kondisi itu, Pj Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono mengaku akan melakukan permohonan ke Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk menindaklanjuti pembangunan dua bandara yang ada di Tana Toraja dan Toraja Utara.
"Saya akan mengirimkan surat resmi kepada menteri perhubungan terkait persoalan ini. Daerah pariwisata seperti Toraja ini sangat hebat bisa berkembang tanpa adanya transportasi udara," jelas Sumarsono, Senin (23/7/2017).
Bandara Buntu Kuni dan Bandara Pongtiku mulai dibangun sejak 201, namun sejak 2016 kegiatan proyek berhenti total. Pembangunan bandara di Kecamatan Mangkendek itu berhenti karena kajian teknis dan perencanaan anggaran.
Pada 2017, Kemenhub sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp35 miliar untuk pembangunan box culvert runway. Hanya saja, anggaran dinilai tidak bisa terserap akibat sempitnya pelaksanaan tender.
"Toraja ini daerah pariwisata yang berkembang dengan baik, walaupun tanpa didukung penerbangan langsung dari ibu kota provins. Namun, akan lebih baik jika ditunjang dengan hadirnya penerbangan langsung," jelas Sumarsono.
Saat jalur terdekat untuk menuju Toraja adalah dengan meggunakan pesawat ke Bandara Bua, Kabupaten Luwu. Kemudian, wisatawan bisa menggunakan transportasi darat selama dua jam ke Toraja.
Sumarsono mengaku optimistis perampingan Bandara Buntu Kuni dan Bandara Pongtiku ini akan segera direalisasikan secepatnya.
Sumarsono mengaku sebelum versurat resmi ia telah melakukan komunikasi melalui telepon.
"Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi) mengaku siap akan mengawal dan menindaklanjuti dalam waktu dekat ini. Kita harap dalam sebulan ini bisa segera direalisasikan," terang Sumarsono.