Bisnis.com, MAKASSAR - Asosiasi pengusaha truk Indonesia atau Aptrindo Sulawesi Selatan berharap pemerintah lebih proporsional dalam menangani permasalahan infrastruktur jalan di daerah tersebut.
Ketua Aptrindo Sulsel Sumirlan mengatakan dalam beberapa kondisi, pemerintah cenderung menyalahkan aktivitas truk menjadi pemicu kerusakan infrastruktur jalan lantaran beban yang melampaui kapasitas jalan.
Padahal, lanjut dia, penguatan kapasitas jalan dengan menggunakan skala prioritas pada jaringan yang selalu dimanfaatkan angkutan logistik berbasis truk.
"Jadi jangan hanya berfokus pada kebijakan over tonnase, tetapi pemerintah juga melakukan peningkatan kualitas jalan. Sehingga proporsional, tidak hanya menyalahkan angkutan truk," katanya, Selasa (17/10/2017).
Dengan demikian, lanjut dia, pemerintah dalam menerapkan besaran batasan kapasitas muatan truk mesti tetap mempertimbangkan kondisi infrastruktur jalan eksisting.
Sehingga kecenderungan menitikberatkan kesalahan pada angkutan truk dinilai tidak relevan dalam menangani permasalahan infrastruktur jaringan jalan logistik.
Di sisi lain, penguatan jaringan jalan dinilai memiliki peran yang sangat strategis dalam menunjang pertumbuhan bisnis logistik sekaligus menekan biaya logistik lebih efesien.
Kendati demikian, Sumirlan juga menghimbau kepada operator truk logistik mesti taat pada aturan batasan muatan atau over tonnase yang dipersyaratkan.
"Melaporkan volume muatan sesuai dengan kondisi sebenarnya, sehingga ada pertumbuhan bisnis yang kompetitif. Mesti sadar aturan juga," katanya.
Selain itu, operator truk juga agar menggunakan SDM pengemudi yang memiliki kompetensi sehingga memperkuat kualitas layanan berbasis jangka panjang.
_20241004090102353.jpg?w=300&h=221)
