Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serapan Anggaran Proyek Strategis di Sulut Baru 41%

Penyerapan anggaran proyek strategis di Provinsi Sulawesi Utara perlu dipacu ekstra keras hingga penghujung tahun ini, pasalnya progres realisasinya hingga akhir September 2017 baru mencapai 41% dari total Rp2,45 triliun.
Ilustrasi/JIBI - Alby Albahi
Ilustrasi/JIBI - Alby Albahi

Bisnis.com, MANADO—Penyerapan anggaran proyek strategis di Provinsi Sulawesi Utara perlu dipacu ekstra keras hingga penghujung tahun ini, pasalnya progres realisasinya hingga akhir September 2017 baru mencapai 41% dari total Rp2,45 triliun.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Utara Sulaimansyah mengatakan bahwa progres realisasi anggaran tersebut juga sedikit lebih rendah dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mampu mencapai sebesar 43%.

"Perlu kerja ekstra keras untuk memacu percepatan penyelesaian proyek-proyek strategis tersebut," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (5/10/2017) malam.

Menurutnya dengan sisa waktu 3 bulan, diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh satuan kerja pelaksana proyek tersebut untuk mengendalikan dan mengejar capaian output yang sudah direncanakan dalam DIPA.

"Agar manfaat dari proyek-proyek tersebut dapat segera memberikan dampak bagi masyarakat Sulawesi Utara," tegasnya.

Sulaimansyah menerangkan bahwa saat ini terdapat sekitar 12 macam proyek strategis yang ada di Sulawesi Utara, antara lain pembangunan jalan tol Manado - Bitung, pembangunan dua bendungan, kapasitas bandar udara Siau dan Naha, pembangunan banjir kanal, dan lain sebagainya.

Anggaran pengelolaan proyek-proyek strategis dengan dana APBN 2017, yang dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi inklusif di Sulawesi Utara itu mencapai sebesar Rp2.452 miliar atau Rp2,45 triliun.

"Jumlah ini 97% dari total belanja infrastruktur di Sulawesi Utara tahun anggaran 2017 atau 27% dari total belanja APBN," ujarnya.

Menurutnya dengan proyek-proyek strategis itu akan membuka akses konektivitas antar daerah, yang memperlancar arus barang produk pertanian dan industri kecil yang sangat dibutuhkan masyarakat luas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper