Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Pabrik Amonia Surya Esa Perkasa di Banggai Mencapai 94%

Pembangunan pabrik amonia berkapasitas 700.000 ton per tahun milik anak usaha PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA) di Banggai, Sulawesi Tengah mencapai 94% pada akhir Agustus.

Bisnis.com, JAKARTA – Pembangunan pabrik amonia berkapasitas 700.000 ton per tahun milik anak usaha PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA) di Banggai, Sulawesi Tengah mencapai 94% pada akhir Agustus.

Manajemen perseroan mengungkapkan proyek yang dimiliki oleh anak usahanya yakni PT Panca Amara Utama memiliki kapasitas produksi amonia 2.000 ton per hari. Hingga akhir Agustus 2017, progres pembangunan telah mencapai 93,79%.

“Serah terima proyek tersebut akan dilakukan pada Januari 2018,” tulis manajemen perseroan dalam bahan paparan publik yang dipublikasikan Rabu (4/10/2017).

Dalam pengerjaan fasilitas tersebut telah mencapai 15,7 juta jam kerja tanpa adanya kecelakaan kerja. Adapun, sebanyak 79% total pendanaan telah disuntik ke dalam proyek itu.

Dari total biaya proyek sebanyak US$803 juta, hingga akhir Agustus 2017, penggunaan dana dalam proyek tersebut proyek itu telah mencapai sebanyak US$604 juta dari

Untuk membangun pabrik amonia itu, perseroan telah memperoleh pinjaman sebanyak US$509 juta, sedangkan dana dari pemegang saham sebanyak US$321 juta. Dari jumlah itu, sebanyak US$417 juta dari dana pinjaman dan sebanyak US$239 juta dari dana pemegang saham telah digunakan di proyek itu hingga akhir Agustus 2017.

Sebelumnya, dalam Laporan Tahunan 2016 perseroan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, Selasa (2/5), perseroan menargetkan pabrik amonia yang berlokasi di Sulawesi Tengah tersebut dapat dioperasikan pada kuartal IV tahun ini.

Direktur Utama ESSA Garibaldi Thohir mengungkapkan pabrik amoniak yang berlokasi di Sulawesi Tengah yang rencananya memiliki kapasitas sebesar 700.000 metrik ton per tahun, akan semakin memberikan nilai tambah bagi perseroan.

“Beroperasinya pabrik secara komersial diharapkan pada kuartal keempat tahun 2017,” katanya dalam laporan tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : News Editor
Sumber : JIBI

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper