Bisnis.com, MANADO – PT Bank Mandiri Tbk. Area Manado menargetkan total uang elektronik yang beredar di masyarakat Bumi Nyiur Melambai hingga penghujung tahun ini, mempu mencapai 20.000 keping, seiring dengan sejumlah rencana kerjasama yang dibangun perseroan dengan beberapa pihak.
Tommy Leong, Area Head Manado PT Bank Mandiri Tbk. mengatakan bahwa hingga saat ini uang elektonik yang diterbitkan di wilayahnya telah mencapai sebanyak 12.000 keping.
"Untuk e-money kita sudah sebarkan sebanyak 12.000 keping, dan target kita sampai akhir tahun ini akan sebarkan hingga mencapai 20.000 keping," ujarnya, saat ditemui di Kayuwatu, akhir pekan lalu.
Pihaknya berkomitmen untuk terus menggenjot penggunaan uang elektronik bagi masyarakat di Sulawesi Utara pada umumnya dan Manado pada khususnya dalam setiap transaksi keuangannya.
Oleh sebab itu, pihaknya gencar melakukan sosialisasi dan edukasi, termasuk bersama-sama dengan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) menggadirkan stand untuk turut serta di ajang Pameran Pembangunan Sulut 2017 yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-53 Provinsi Sulut.
"Kami juga akan menjalin kerjasama dengan beberapa pihak dalam waktu dekat ini, seperti merchant - merchant yang ada di Kawasan Megamas, seperti Exelso dan Jangkar Sandar, lalu juga toko-toko retail modern yang ada di Manado, dan lain sebagainya," ujarnya.
Dia menerangkan bahwa penggunaan kartu tersebut memiliki fungsi sama dengan uang kartal. Masyarakat bisa menggunakannya untuk berbelanja berbagai kebutuhan sehari-hari ke merchant-merchant yang telah bekerja sama dengan Bank Mandiri.
Bank Mandiri juga tidak akan mengenakan biaya dalam setiap pengisian uang elektronik (e-money) yang bisa dimiliki oleh nasabah maupun bukan nasabah Bank Mandiri tersebut, jika dilakukan di bank bersangkutan.
Selain untuk berbelanja, dengan kartu e-money masyarakat juga bisa mengambil uang tunai dengan limit maksimal sebesar Rp1 juta.
"Kami akan terus gencarkan penggunaan e-money. Apalagi Bank Mandiri pelopor penggunaan e-money selama ini. Selain itu, penggunaan e-money ini juga untuk mendukung upaya Grakan Nasional Non Tunai (GNNT)," ujarnya.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Utara Soekowardjojo mengatakan bahwa selain sebagai bentuk implementasi chasles society, penggunaan transaksi nontunai juga dapat menghindarkan dari peredaran uang palsu.
"Pembayaran non tunai seperti ini dapat menghindarkan warga dari peredaran uang palsu." ujarnya. Pihaknya juga berharap perbankan memang haus terus melakukan edukasi agar masyarakat terus menggunakan dan meningkatkan transaksi non tunai dengan uang elektonik tersebut.