Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla optimistis perundingan skema bisnis dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) tetap menemui titik temu.
"Optimis karena kepentingan bersama," kata Wapres di sela peninjauan venue Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno, Selasa (3/10/2017).
Dia mengatakan saat ini pemerintah dan PTFI terus melakukan negosiasi kendati PTFI menyatakan keberatan dengan sejumlah poin yang diajukan pemerintah. "Nanti dirundingkan lagi," katanya.
Surat resmi dari PTFI yang ditujukan ke Kementerian Keuangan belum lama ini bocor. Surat tersebut ditandatangani langsung oleh CEO Freeport McMoran Inc. Richard Adkerson pada 28 September 2017.
Dalam surat yang telah beredar luas tersebut, Freeport mengajukan keberatan atas tiga posisi yang diambil pemerintah pascanegosiasi dan persetujuan PT Freeport Indonesia.
Pertama, Divestasi saham sampai 51%, selesai selambat-lambatnya pada tanggal 31 Desember 2018.
Poin kedua, Freeport menolak valuasi atau perhitungan pemerintah. Pemerintah, kata Freeport, melakukan perhitungan saham sebesar 51% hanya berdasar pada hasil kegiatan usaha pertambangan hingga 2021 atau berakhirnya masa Kontrak Karya Freeport.
Terakhir, Freeport menolak menerbitkan saham baru sesuai keinginan Pemerintah. Dalam surat tersebut, CEO Freeport McMoran Inc. menyatakan tetap akan melakukan pengurangan saham atau divestasi PTFI melalui penjualan saham induk atau mitra dengan sevelumnya melakukan perhitungan kapitalisasi PTFI.