Bisnis.com, MAKASSAR - Otoritas Jasa Keuangan menilai pemisahan unit usaha syariah atau UUS Bank Sulselbar berpeluang untuk direalisasikan lebih awal dari tenggat paling lamnat 2023 mendatang.
Kepala OJK Regional 6 Sulampua Bambang Kiswono mengatakan hal tersebut bisa terwujud jika seluruh pemda pemilik saham di Bank Sulselbar secara bersama menambah besaran penyertaan modal guna mendukung kecukupan rasio modal inti yang dipersyaratkan.
"Tetapi kami dorong agar lebih cepat, apalagi manajemen Bank Sulselbar sudah aktif mencari sumber pendanaan untuk memenuhi kecukupan modal ini untuk spin off," katanya, Selasa (5/9/2017).
Dia menguraikan, ketentuan modal inti untuk spin off UUS sebesar Rp500 miliar sedangkan kapasitas modal inti dari UUS Bank Sulselbar saat ini berada di kisaran Rp100 miliar.
Dengan kondisi tersebut, lanjut Bambang, Bank Sulselbar masih membuthkan dana segar sekitar Rp400 miliar guna memenuhi persyaratan modal inti yang ditentukan oleh otoritas.
Di sisi kesiapan operasional dan infrastruktur, UUS Bank Sulselbar dinilai telah layak untuk berdiri sendiri atau berpisah dari induk perseroan.
Merujuk pada kinerja UUS Bank Sulselbar per Juni 2017, total aset telah mencapai Rp744,11 miliar kemudian penyaluran pembiayaan sebesar Rp511,29 miliar serta penghimpunan DPK mencapai 559,76 miliar.
Kemudian dari sisi pendapatan penyaluran dana per Juni 2017 sebesar Rp49,78 miliar dengan perolehan laba bersih mencapai Rp16,59 miliar.
Kualitas pembiayaan juga sangat terjaga dengan rasio NPF nett di level 0,73% sedangkan rasio FDR sebesar 103,41%.
Adapun komposisi aset UUS terhadap total aset konsolidasian Bank Sulselbar sebesar 3,52% dari Rp21,13 triliun per Juni 2017.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo selaku pemegang saham pengendali Bank Sulselbar mengatakan permasalahan utama yang dihadapi dalam spin off unit syariah adalah kecukupan modal inti.
Kendati demikian, katanya, hal tersebut diklaim relatif tidak sulit diatasi karena terdapat beberapa skema lain yang bisa dilakukan guna mendapatkan dana segar untuk kemudian memenuhi persyaratan modal inti.
"Salah satunya melalui obligasi daerah, saya juga upayakan melalui dukungan alokasi dari APBD Sulsel. Sisa bicara dengan DPRD untuk tambahan modalnya," ujar Syahrul.
Namun untuk merealisasikan hal itu, Syahrul berharap mendapat pendampingan intensif dari OJK sehingga mewujudkan spin off UUS Bank Diperlebar sebagai pilot project di Tanah Air perihal pemisahan unit syariah pada BPD.