Bisnis.com, MAKASSAR - Konstruksi fisik mega proyek reklamasi Kawasan Losari atau Central Point of Indonesia diklaim telah mencapai angka 50% untuk tahap pertama.
Business Development Manager Ciputra Group, Cipta Ciputra Harun mengatakan rangkaian pengerjaan fisik dari proyek reklamasi tersebut berjalan sesuai dengan perencanaan, yang mana dieksekusi oleh kontraktor rekanan perseroan asal Belanda, Boskalis International.
"[Progres] sudah 50% untuk tahap pertama," katanya kepada Bisnis, Rabu (23/8/2017).
Sekedar diketahui, luasan areal untuk reklamasi CPI tahap pertama mencapai 100 hektare dengan estimasi penyelesaian pada kuartal kedua 2018 mendatang.
Separuh dari lahan hasil reklamasi tahap pertama tersebut, akan diserahkan kepada pemerintah provinsi Sulsel sebagai bentuk kompensasi maupun kesepakatan awal dari mega proyek itu.
Adapun posisi Ciputra Group pada proyek CPI selaku pengembang sekaligus pemegang konsesi lahan reklamasi yang terletak di pesisir timur Kota Makassar, di mana untuk pengerjaan fisik reklamasi melibatkan Boskalis International.
Adapun pengerjaan fisik reklamasi CPI dengan total luasan mencapai 157,23 hektare dilakukan melalui dua tahapan utama, yakni tahap pertama seluas 100 hektare dengan investasi sebesar Rp3,5 triliun sedangkan sisanya dieksekusi kemudian setelah tahap awal rampung.
Dalam areal reklamasi CPI, Ciputra Group membangun proyek residensial CitraLand City Losari yang dijadwalkan diluncurkan secara resmi dalam waktu dekat.
Direktur Ciputra Grup Harun Hajadi sebelumnya mengatakan proyek hunian di lahan reklamasi Makassar itu telah memasuki tahap pemesanan sebelum penjualan dilakukan secara resmi dibuka agar ketika proses reklamasi selesai, konsumen sudah bisa memilih.
Dia menuturkan perseroan masih memasarkan rumah tapak kelas menengah atas dengan harga di atas Rp1 miliar, di mana bagi konsumen yang berminat dapat melakukan pembayaran komitmen jadi sebesar 20%.
Ciputra Group menetapkan Makassar sebagai salah satu kota utama tujuan pengembangan investasi properti jangka panjang, mengingat tingginya potensi bisnis kota tersebut. Makassar, bagi Ciputra Group dinilai kota yang seksi untuk pengembangan bisnis properti.
Tingginya pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan yang jauh di atas rata-rata nasional atau sekitar 9% per tahun dalam 10 tahun terakhir sebagai dasar bagi perusahaan untuk terus melakukan ekspansi di wilayah itu.
Harun mengatakan, proyek tersebut merupakan inisiatif pemerintah daerah Sulawesi Selatan dan Wali Kota Makassar yang ditawarkan kepada swasta. Namun, dengan syarat penyerahan 50,57 hektare kepada pemerintah.
“Pemprov Sulsel ini sangat inovatif, karena hanya di sini proyek reklamasi yang dikerjakan swasta dengan izin dari pemprov. Biasanya pemerintah hanya beri izin, kami akan prioritaskan porsi pemerintah dan akan kami serahkan Maret 2018,” katanya.