Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warga Makassar Marah, Listrik Byar Pet Tak Karuan

Dalam beberapa hari terakhir, PT PLN (Persero) menjadi sasaran kemarahan warga Makassar dan sebagian daerah di Sulawesi Selatan.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, MAKASSAR - Dalam beberapa hari terakhir, PT PLN (Persero) menjadi sasaran kemarahan warga Makassar dan sebagian daerah di Sulawesi Selatan.

Penyebabnya, pemadaman listrik terjadi secara tidak karuan melanda wilayah tersebut. Baik pelanggan rumah tangga maupun industri secara kompak mengarahkan kekesalan BUMN penyedia listrik tersebut.

Khusus di Makassar, pemadaman bisa terjadi hingga dua kali dalam sehari dengan durasi antara tiga hingga empat jam. Tidak tanggung-tanggung, pemadaman tidak hanya terjadi pada siang hari tetapi juga saat malam hari.

Paling mengesalkan, bagi pelanggan rumah tangga, padamnya listrik bisa membuat seluruh aktivitas menjadi tidak nyaman.

Kipas angin maupun pendingin udara tidak bisa dinikmati, panas dan pengap jadi hasilnya. Kemarahan yang dimanifestasikan dalam umpatan, makian dan cacian jadi alternatif pelanggan.

Pihak PLN kemudian melakukan klarifikasi, jika pemadaman terpaksa dilakukan karena terjadi defisit daya sebesar 175 MW. Kondisi itu, menurut perseroan, dipicu oleh kerusakan pada unit pembangkit swasta di Kabupaten Jeneponto, Sulsel, berkapasitas 2x125 MW.

GM PLN Wilayah Sulselrabar Wasito Adi mengatakan pemadaman merupakan upaya pengaturan beban yang dilakukan perseroan dan dilakukan simultan dengan perbaikan unit pembangkit bersama dengan operator swasta.

"Saya rasa kemarahan masyarakat kepada PLN adalah wajar sebagai bagian dari resiko kerja dan tanggungjawab moril kami, meskipun penyebabnya karena tidak beroperasinya PLTU Jeneponto," katanya kepada Bisnis, Selasa (10/1/2017).

PLTU Jeneponto merupakan fasilitas tenaga listrik yang dimiliki oleh PT Bosowa Energi dan terafiliasi dengan Bosowa Corporindo, kelompok bisnis milik ipar Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Secara teknis, berhentinya pasokan listrik dari PLTU Jeneponto itu dipicu adanya blocking di cute coal bunker sehingga mesin pembangkit kehilangan sumber tenaga.

Sesuai dengan hasil pemeriksaan, gangguan pada mesin penggilingan disebabkan bahan bakar yakni batu bara dalam keadaan basah dan lengket sehingga performa mesin pembangkit terhenti.

Dihubungi terpisah, Asisten Manajer Teknis Bosowa Energi Juanda Duli mengatakan, jika pihaknya secara marathon melakukan pembersihan pada cute coal bunker agar bisa beroperasi secara normal.

"Seluruh unit kondisinya sama [blocking], setelah dibersihkan akan kami isi kembali lalu memuali firing. Kondisi saat ini, kami totaly shut down, tidak ada produksi daya," katanya kepada Bisnis, Selasa (10/1/2016).

Kondisi yang terjadi sejak Sabtu (7/1/2016) lalu itu sekaligus menandai langkah pemadaman yang dilakukan PLN Sulselrabar seiring dengan terhentinya pasokan daya dalam sistem jaringan kelistrikan milik perseroan.

Menurut Wasito, pihaknya telah menerima garansi dari Bosowa Energy jika pasokan listrik bakal kembali normal pada pertengahan pekan ini, sehingga pemadaman tidak lagi terjadi untuk wilayah Makassar dan daerah yang berdampak.

Di sisi lain, lanjutnya, kondisi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir itu juga diklaim mendorong perseroan untuk mempercepat pembangunan cadangan daya.

Untuk antisipasi jangka pendek dilakukan melalui pengadaan PLTD dengan total kapasitas 140 MW dan tersebar di seluruh Sulselrabar.

Sedangkan untuk jangka panjang, percepatan sejumlah pembangkit akan dilakukan diantaranya proyek PLTU Punagaya berkapasitas 2x100 MW dan diharapkan mulai beroperasi tahun ini.

"PLTD dan PLTU itu seluruhnya berjalan 2017 ini, sehingga setiap saat tersedia cadangan daya 30%," kata Wasito.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper