Bisnis.com, MAKASSAR - Penaikan harga BBM nonsubsidi diproyeksikan tidak mempengaruhi laju migrasi dari BBM subsidi di Regional Sulawesi.
GM Pertamina MOR VII Sulawesi Tengku Badarsyah mengatakan, penyesuaian harga BBM nonsubsidi yang berlaku pada awal tahun ini bahkan tidak terlalu mempengaruhi daya beli masyarakat untuk produk tersebut.
"Saya kira tidak akan terlalu berdampak [terhadap laju migrasi subsidi ke non subsidi], tapi akan kami pantau seminggu ke depan," katanya kepada Bisnis, Kamis (5/1/2017).
Sekedar diketahui, migrasi penggunaan BBM subsidi ke nonsubsidi di Sulawesi sejauh ini berjalan relatif konsisten meski dalam skala terbatas.
Berdasarkan data perseroan, komposisi penjualan BBM subsidi masih berada pada level 12% pada 2016, sedikit lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya di bawah 10%.
Sebagai gambaran, performa penjualan Pertalite maupun Pertamax yang masuk dalam kelompom BBM nonsubsidi secara konsisten terus mengalami peningkatan sepanjang tahun ini.
Sejauh ini, penjualan Pertalite di Sulawesi telah mencapai 1.543 KL per hari sedangkan Pertamax 331 KL setiap hari.
Kondisi berbeda terjadi penjualan Premium kelompok subsidi di Sulawesi sepanjang tahun ini mengalami penurunan hingga 4% dari 5.034 kilo liter (KL) per hari menjadi 4.837 KL per hari.
"Sulawesi memang terkesan agak lambat, apalagi mulai lounching-nya [produk non subsidi] belakangan dan ketersedian sarfas juga tidak secepat region lainnya," kata Tengku.