Bisnis.com, MAKASSAR - Pergerakan penumpang yang melalui Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sepanjang tahun lalu mencapai 10,68 juta orang.
Berdasarkan data PT Angkasa Pura I (AP I), operator Bandara Sultan Hasanuddin, angka tersebut tumbuh hingga 14,8% dibandingkan dengan pergerakan tahun sebelumnya yang mencapai 9,3 juta orang.
Menurut Shared and Service Departement Head AP I Cabang Bandara Sultan Hasanuddin Hary Budi Waluyo, pertumbuhan tersebut seiring dengan membaiknya pemulihan kondisi perekonomian yang membuat penggunaan moda transportasi udara melalui bandara kelolaan perseroan.
Sejumlah faktor turut mempengaruhi kondisi tersebut diantaranya ekspansi oleh operator penerbangan melalui pembukaan rute maupun penambahan jadwal penerbangan hingga penyelenggaraan sejumlah event di Makassar maupun Sulsel yang cukup banyak menyedot angka kunjungan melalui moda udara.
"Kami melihatnya, tren pertumbuhan masih akan berlanjut pada tahun ini. Apalagi maskapai luar negeri juga sudah membuka layanan melalui Makassar," katanya kepada Bisnis, Selasa (3/1/2017).
Hary memerinci, komposisi penumpang dengan rute domestik masih medominasi dengan jumlah mencapai 10,51 juta orang sedangkan sisanya merupakan pengguna jasa dengan rute internasional sebanyak 162.942 orang.
Pertumbuhan jumlah penumpang sepanjang 2016 juga diikuti dengan peningkatan pergerakan pesawat di Bandara Sultan Hasanuddin sebesar 12,9%, yang mana dari 88.549 pergerakan pada 2015 menjadi 99.968 pergerakan.
"Proyeksinya untuk 2017, baik penumpang maupun pergerakan pesawat relatif sama dengan tahun lalu. Itu dengan catatan pertumbuhan dan stabilitas ekonomi sama dengan 2016," papar Hary.
Di sisi lain, pertumbuhan penumpang maupun pergerakan pesawat itu bakal diiringi dengan langkah pengembangan kapasitas bandara yang disiapkan untuk mengakomodir secara jangka panjang.
Hal tersebut mengingat kondisi Bandara Sultan Hasanuddin yang telah over capacity atau daya tampung penumpang di atas kapasitas yang ada, di mana kapasitas terpasang saat ini sebanyak 7 juta penumpang.
GM Angkasa Pura I Cabang Bandara Sultan Hasanuddin Cecep Marga Sonjaya sebelumnya menguraikan, kondisi overcapacity tersebut telah terjadi dalam kurun lima tahun terakhir. Di mana pergerakan penumpang telah mencapai di atas 7 juta penumpang atau melampaui kapasitas.
Berdasarkan data perseroan, kondisi overcapacity mulai terjadi pada 2011 silam. Pergerakan penumpang pada tahun itu secara kumulatif mencapai 7,4 juta orang.
Kemudian naik menjadi 8,5 juta penumpang pada tahun berikutnya lalu meningkat lagi menjadi 9,6 juta penumpang pada 2013.
Pada 2014, penurunan trafik penumpang sempat terjadi namun tetap berada di atas kapasitas eksisting terminal bandara, yakni sebanyak 8,8 juta penumpang.
Lalu secara agresif mengalami pertumbuhan pada 2015 menjadi 9,3 juta hingga menjadi 10,68 penumpang pada 2016.
Menurut Cecep, pengerjaan fisik pengembangan bandara terkhusus pada optimalisasi kapasitas daya tampung penumpang diproyeksikan bisa dilakukan pada tahun depan setelah revisi masterplan dirampungkan.
Jika berjalan sesuai dengan perencanaan, kapasitas terpasang pada terminal penumpang di Bandara Sultan Hasanuddin sudah mampu menampung trafik penumpang hingga 13,7 juta pada 2020 mendatang.