Bisnis.com, MAKASSAR - PT. PLN (Persero) bersama Pemerintah Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan penandatanganan Pernyataan Kehendak Kerja Sama pembangunan dan pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan dalam bidang pertanian, Rabu (9/4/2025).
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Edyansyah mengatakan kolaborasi ini merupakan bagian dari aplikasi program Electrifying Agriculture yang dimaksudkan untuk membantu meningkatkan produktivitas usaha masyarakat di bidang pertanian, perkebunan, hingga perikanan.
Tujuan besarnya membuat pengeluaran biaya operasional petani di Takalar jadi lebih murah agar hasil pertanian lebih melimpah, sehingga bisa mendukung percepatan program pemerintah yaitu swasembada pangan.
"Kami akan memberikan pelayanan dengan sistem kelistrikan yang andal di pertanian Takalar. Infrastruktur kelistrikan yang dibangun nantinya tidak hanya sekadar menerangi, tetapi juga mampu menggerakkan roda perekonomian dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat," ungkap Edyansyah melalui keterangan resmi.
Electrifying Agriculture sendiri merupakan program yang dirancang untuk mendorong modernisasi agrikultur di Indonesia dengan adopsi teknologi pertanian modern berbasis listrik.
Melalui program ini, PLN berupaya menciptakan Creating Shared Value (CSV) yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
Baca Juga
Dengan pemanfaatan teknologi agrikultur berbasis listrik, ekosistem pertanian Takalar diproyeksi memberi dampak pada peningkatan produktivitas petani.
Bupati Takalar Mohammad Firdaus Daeng Manye mendukung penuh pembangunan dan pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan yang dikhususkan untuk bidang pertanian ini.
Dia optimistis ke depannya petani dapat menghemat biaya operasional dengan hadirnya listrik di sawah.
"Kolaborasi ini menjadi langkah awal atas terlaksananya program pertanian yang berbasis pada listrik," katanya.
Seperti diketahui, per Maret 2025 total pelanggan Electrifying Agriculture di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat tercatat sudah ada sebanyak 3.887 pelanggan dengan total daya terpasang sebesar 192.110 kiloVolt Ampere (kVA).