Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) membukukan laba bersih sebesar Rp657,66 miliar pada 2024.
Perolehan tersebut mengalami penurunan dari capaian laba bersih 2023 senilai Rp666,91 miliar.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan di Harian Bisnis Indonesia edisi Jumat (21/3/2025), perolehan laba di 2024 ditopang pendapatan bunga bersih yang senilai Rp1,59 triliun.
Pendapatan berbasis komisi atau fee-based income Bank Sulselbar pun naik 4,32% pada tahun lalu, dari Rp328,85 miliar di 2023 menjadi Rp343,05 miliar.
Lebih lanjut, Bank Sulselbar menyalurkan kredit Rp21,91 triliun per 2024, tumbuh 4,43% YoY dari Rp20,98 triliun per 2023. Pembiayaan syariah juga meningkat 7,72% dari Rp1,43 triliun menjadi Rp1,54 triliun.
Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross Bank Sulselbar berada pada level 2,49%, naik tipis dari 2,16%. Demikian pula NPL net yang sebesar 0.76%. Dengan demikian, total aset perseroan mencapai Rp32,51 triliun pada 2024 naik 5,55% dari Rp30,8 triliun pada 2023.
Baca Juga
Dari sisi simpanan, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Bank Sulselbar pada 2024 mencapai Rp20,17 triliun, naik tipis 0,14% YoY dari Rp20,14 triliun.
Komposisi dana murah atau current account saving account (CASA) mencapai Rp10,63 triliun atau 52,73% dari keseluruhan simpanan.
Terkait rasio kinerja lainnya, net interest margin (NIM) Bank Sulselbar berada pada level 5,30% pada 2024, dari semula 6,06% pada 2023. Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) tercatat sebesar 74,69%.
.jpg?w=348&h=261)
.jpeg?w=184&h=104)
