Bisnis.com, MAKASSAR - Perbankan syariah di Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatatkan kinerja pertumbuhan yang cukup signifikan pada 2024, baik dari sisi aset, dana pihak ketiga (DPK), dan penyaluran pembiayaan.
Capaiannya bahkan jauh di atas pertumbuhan bank konvensional yang hanya mencatatkan rata-rata pertumbuhan 4% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Darwisman mengungkapkan total aset bank syariah di Sulsel per Desember 2024 tumbuh 22,24%. Dari yang semula Rp14,57 triliun per Desember 2023 menjadi Rp17,82 triliun.
Pertumbuhan ini melanjutkan tren positif kinerja pada tahun sebelumnya yang saat itu juga mengalami peningkatan sebesar 14,73%.
"Pertumbuhan kinerja perbankan syariah di Sulsel tak lepas dari peningkatan literasi keuangan syariah di kalangan masyarakat. Meski aset bank konvensional masih tercatat lebih tinggi, tapi pertumbuhan kinerja bank syariah jadi yang paling progresif sejak beberapa tahun terakhir," ungkapnya, Kamis (13/2/2025).
Dari sisi penghimpunan DPK, per Desember 2024 bank-bank syariah di wilayah ini mengumpulkan Rp12,15 triliun, meningkat 18,96% dibandingkan posisi tahun sebelumnya yang senilai Rp10,21 triliun.
Sementara untuk penyaluran pembiayaan, angkanya juga tumbuh 19,82%. Dari yang semula pada posisi Desember 2023 sebesar Rp11,86 triliun, menjadi Rp14,21 triliun per Desember 2024.
"Tingkat intermediasi perbankan syariah di Sulsel sendiri berada pada level 116,97% dengan tingkat kredit bermasalah masih berada pada level aman di 2,11%," tutur Darwisman.