Bisnis.com, MAKASSAR — Dana Pihak Ketiga (DPK) di Sulawesi Selatan (Sulsel) per September 2024 telah terhimpun sebesar Rp133,76 triliun, tumbuh 8,71% jika dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp123,04 triliun.
Mayoritas DPK berasal dari bank umum mencapai Rp131,24 triliun, sementara dari Bank Perekonomian Rakyat (BPR) hanya sebesar Rp2,51 triliun.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Darwisman merinci, lebih dari setengah DPK atau mencakup 58,48% didominasi dari tabungan masyarakat sebesar Rp78,22 triliun. Angkanya juga terhitung tumbuh 8,17% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp72,31 triliun.
Komposisi paling besar kedua dari deposito yang mencapai Rp34,01 triliun atau mencakup 24,43% dari total DPK. Penghimpunan deposito tercatat mengalami pertumbuhan paling tinggi mencapai 10,2% jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp30,86 triliun.
Selanjutnya dari giro tercatat telah terhimpun Rp21,53 triliun, tumbuh 8,38% jika dibandingkan tahun sebelumnya atau mencakup 16,09% dari total penghimpunan DPK per September 2024.
"Dari komposisi tersebut bisa dilihat masyarakat Sulsel banyak yang menabung tidak memikirkan bunga, makanya lebih banyak DPK dari tabungan. Yang penting mereka anggap uangnya bisa aman," papar Darwisman, Selasa (19/11/2024).
Baca Juga
Jika dilihat dari sebarannya, DPK banyak berasal dari masyarakat yang ada di kota-kota besar, seperti Kota Makassar yang terhimpun mencapai Rp82,07 triliun. Kemudian dari Palopo sebesar Rp5,68 triliun; Parepare sebesar Rp5,18 triliun; Kabupaten Bone sebesar Rp4,75 triliun; dan Wajo sebesar Rp3,02 triliun.
Darwisman menambahkan berdasarkan target Rencana Bisnis Bank (RBB) untuk bank umum yang beroperasi di wilayah Sulsel, target penghimpunan DPK sepanjang tahun ini sebesar Rp148,28 triliun, diproyeksikan tumbuh 6% - 8%.