Bisnis.com, MAKASSAR — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat realisasi investasi di wilayahnya pada kuartal III/2024 sebesar Rp3,86 triliun. Lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang hanya Rp3,48 triliun, namun lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang mencapai Rp5,41 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulsel Asrul Sani memaparkan, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih mendominasi investasi di Sulsel pada periode tersebut sebesar Rp2,46 triliun. Sementara Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat Rp1,41 triliun.
Sektor usaha dengan nilai realisasi terbesar masih dipegang pertambangan yang mencapai Rp1,11 triliun. Disusul sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp623 miliar; listrik, gas dan air Rp602 miliar; perdagangan dan reparasi Rp465 miliar; serta sektor industri makanan Rp364 miliar.
Lima besar perusahaan yang melaporkan investasi penanaman modalnya paling banyak adalah PT Vale Indonesia senilai Rp632 miliar, kemudian PT Kawasan Industri Tiran Rp279 miliar, PT Energi Paramitha Nusantara (Bayu Energi) Rp274 miliar, PT Tirta Fresindo Jaya (Mayora Group) Rp254 miliar, dan PT Masmindo Dwi Area (Gold Mine) Rp209 miliar.
"Investasi pada kuartal III tahun ini turut berdampak pada serapan tenaga kerja yang mencapai 5.292 orang dengan rincian Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 5.274 orang dan Tenaga Kerja Asing (TKA) 18 orang," ungkapnya melalui keterangan resmi, Kamis (31/10/2024).
Asrul Sani kembali menjelaskan, kabupaten/kota di Sulsel yang berkontribusi besar terhadap realisasi investasi periode ini adalah Kota Makassar dengan total Rp864 miliar, lalu Kabupaten Luwu Timur Rp793 miliar, Gowa Rp428 miliar, Jeneponto Rp301 miliar, dan Takalar Rp300 miliar.
Baca Juga
Sedangkan lima besar negara dengan nilai realisasi investasi tertinggi yakni Kanada yang menempati peringkat pertama sebesar Rp632 miliar, Australia Rp305 miliar, China Rp254 miliar, Singapura Rp130 miliar dan Malaysia Rp34 miliar.
"Kami pemerintah provinsi akan terus mendorong peningkatan investasi di Sulawesi Selatan, guna bisa menciptakan iklim investasi yang ramah bagi para investor," tutupnya.