Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tantangan Pengembangan Ekonomi Keuangan Syariah di Sulsel

Pemprov Sulsel mengakui literasi keuangan syariah masyarakatnya masih rendah, berikut tantangannya.
Seminar ekonomi syariah dalam rangkaian penutupan Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah 2024 di Makassar, Selasa (29/10/2024)./Bisnis-Nugroho Nafika Kassa
Seminar ekonomi syariah dalam rangkaian penutupan Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah 2024 di Makassar, Selasa (29/10/2024)./Bisnis-Nugroho Nafika Kassa

Bisnis.com, MAKASSAR — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) akan terus mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di wilayahnya karena memiliki potensi yang sangat besar. Pertumbuhan ekonomi cukup stabil, pelaku UMKM yang banyak, dengan didukung oleh 90,2% atau sekitar 8,4 juta masyarakatnya yang beragama Islam. 

Meskipun begitu mereka mengakui jika sejauh ini tingkat literasi keuangan syariah di Sulsel masih belum mumpuni. Ada beberapa tantangan yang dihadapi masyarakat, utamanya persepsi masyarakat soal keuangan syariah yang masih rendah dan belum kuatnya diferensiasi produk syariah dengan konvensional.

Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Provinsi Sulsel, Inyo mengatakan masih banyak masyarakat yang belum memahami prinsip-prinsip dasar keuangan syariah, seperti larangan riba, gharar dan maysir

Ditambah lagi produk keuangan syariah sering kali dianggap mirip dengan produk konvensional, sehingga sulit bagi masyarakat untuk melihat perbedaan yang signifikan. Misalnya, banyak bank syariah yang menawarkan produk simpanan atau pinjaman yang hampir sama dengan bank konvensional, tanpa penjelasan yang jelas mengenai keunggulan syariahnya.

"Tanpa pemahaman yang jelas, masyarakat kita masih banyak yang cenderung memilih produk konvensional yang lebih familiar," paparnya pada acara seminar dalam rangkaian penutupan Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah 2024 di Makassar, Selasa (29/10/2024).

Selain itu, beberapa tantangan lain yang masih dihadapi masyarakat adalah kompetensi sumber daya insani yang belum memadai, terbatasnya produk dan layanan syariah, pemanfaatan teknologi yang belum optimal, hingga aspek regulasi dan permodalan yang masih belum mendukung.

Sementara sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman mengungkapkan pihaknya akan mengatasi berbagai tantangan tersebut dengan melakukan penguatan secara masif terkait literasi keuangan syariah hingga tingkat desa.

Berdasarkan analisanya, masih banyak warga desa yang enggan menyimpan uang di bank karena adanya bunga dan menimbulkan riba. 

"Peluang pengembangan keuangan syariah sangat terbuka karena gaya hidup keislaman masyarakat Sulsel. Namun literasinya masih lemah. Orang desa menyimpan uangnya di bawah bantal, banyak dari mereka tidak mau menyimpan di bank karena takut riba. Ini peluang bagi bank syariah masuk, makanya sasaran literasi ke perdesaan," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler