Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Sulsel pada Juli 2024 Tumbuh 0,45%, Kumulatif Masih Kontraksi

Secara kumulatif dari Januari - Juli 2024, nilai ekspor Sulsel yang tercatat US$1,18 miliar masih lebih rendah 8,33% (yoy).
Foto udara bongkar muat peti kemas di Terminal Petikemas New Makassar di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan./Bisnis-Paulus Tandi Bone.
Foto udara bongkar muat peti kemas di Terminal Petikemas New Makassar di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan./Bisnis-Paulus Tandi Bone.

Bisnis.com, MAKASSAR - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Juli 2024 sebesar US$173,66 juta, tumbuh 0,45% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) yang hanya US$172,88 juta.

Meskipun begitu, secara kumulatif dari Januari - Juli 2024, nilai ekspor Sulsel yang tercatat US$1,18 miliar masih lebih rendah 8,33% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$1,29 miliar.

Kepala BPS Sulsel Aryanto mengatakan pertumbuhan nilai ekspor wilayah ini pada Juli 2024 ditopang oleh meningkatnya permintaan beberapa komoditas unggulan, seperti besi dan baja yang ekspornya naik 27,12%, dari yang semula hanya US$31,12 juta pada Juli 2023 menjadi US$39,56 juta pada Juli 2024.

Kemudian ada ikan dan udang yang tumbuh 40,86%, dari US$7,87 juta menjadi US$11,09 juta. Lalu lak, getah dan damar yang tumbuh tinggi 193,41%, dari US$2,75 juta menjadi US$8,06 juta; serta kakao/cokelat yang tumbuh 22,40%, dari US$8,01 juta menjadi US$9,80 juta.

"Meskipun pada bulan tersebut ekspor komoditas utama seperti nikel turun 20,87% dan biji-bijian berminyak juga turun 10,59%, tapi komoditas penopang lainnya tumbuh cukup meyakinkan, sehingga nilai ekspor secara keseluruhan juga berhasil tumbuh," ungkapnya melalui keterangan resmi, Senin (2/9/2024).

Sementara jika dihitung secara kumulatif, ekspor Sulsel masih kontraksi akibat dari penurunan tajam permintaan nikel dan biji-bijian berminyak sepanjang Januari - Juli 2024.

Ekspor komoditas nikel sepanjang periode tersebut tercatat hanya US$551,21 juta, turun 26,35% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$748,43 juta. Sedangkan ekspor biji-bijian berminyak tercatat hanya US$89,28 juta, turun 31,85% jika dibandingkan tahun lalu yang menyentuh US$130,99 juta.

"Sepanjang 2024 sampai Juli, turunnya permintaan dua komoditas ini sangat mempengaruhi realisasi ekspor Sulsel secara keseluruhan. Pasalnya nikel dan biji-bijian berminyak masih menjadi pemimpin pasar untuk perdagangan global di provinsi ini," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper