Bisnis.com, MAKASSAR — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama pemerintah setempat tengah merancang pembangunan enam proyek baru yang rencananya akan direalisasikan dalam waktu dekat. Jika semuanya berjalan, maka diproyeksi bisa menarik investasi senilai Rp610,6 miliar.
Enam proyek tersebut tersebar di enam kabupaten/kota, antara lain pembangunan Parepare Mall and Apartment (P’Mart) di Kota Parepare; pengembangan industri pengolahan jagung pakan ternak di Kabupaten Bone; pengembangan cold storage produk perikanan di Kabupaten Barru; pembangunan taman wisata alam Nanggala III di Kota Palopo; optimalisasi pemanfaatan sentra IKM Barambing di Kabupaten Luwu; dan pembangunan pabrik pengolahan rumput laut terpadu di Kabupaten Luwu Timur.
Deputi KPwBI Provinsi Sulsel Wahyu Purnama A mengatakan pengembangan proyek ini dimaksudkan untuk menggali potensi sekaligus bisa merangsang masuknya investasi di daerah. Tujuannya untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di tingkat kabupaten/kota.
Meskipun baru tahap perencanaan, namun tiap proyek ini dikatakannya telah disurvei dan memiliki letter of intent (LOI). Tinggal menunggu waktu penjajakan dan kerja sama dengan investor.
Peran Bank Indonesia sendiri dalam hal ini adalah membantu menjajakan semua proyek kepada calon investor potensial. Rencananya tiap proyek nantinya akan dipetakan, proyek dengan investasi besar akan ditawarkan kepada calon investor asing, sementara yang nilainya relatif kecil akan ditawarkan ke investor dalam negeri.
"Nilai investasi masing-masing proyek beragam, dari Rp30 miliar sampai Rp130 miliar. Proyek yang investasinya besar seperti pembangunan industri kemungkinan akan kita tawarkan ke asing, selebihnya ke investor lokal," ungkapnya kepada Bisnis, Senin (19/8/2024).
Baca Juga
Wahyu menambahkan, tantangan utama untuk masuknya investasi di Sulsel adalah masalah pasokan listrik yang dianggap masih kurang memadai. Hal ini bisa memberatkan bagi investor yang ingin masuk, utamanya untuk sektor industri.
Maka dari itu, pemerintah setempat bisa sekaligus mendorong terbangunnya infrastruktur ketenagalistrikan, agar calon investor mendapat jaminan pasokan listrik yang memadai untuk menjalankan bisnisnya. "Meskipun secara nasional listrik itu surplus, tapi di Sulsel masih ada kekurangan pasokan. Kondisi ini bisa memberatkan kalau ada industri besar yang ingin investasi. Listrik memang menjadi salah satu tantangan kita," tambahnya.
Sementara Pj Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh mengungkapkan dengan dipacunya rancangan enam proyek ini diharapkan bisa memberikan dampak positif berupa meningkatnya awareness pemerintah daerah dalam mendorong peningkatan investasi.
Selain itu dia juga berharap agar investor yang masuk di Sulsel bisa lebih banyak lagi untuk melihat segala sumber daya potensial di wilayahnya.
"Selanjutnya kabupaten/kota ini kan akan diikutsertakan dalam kegiatan South Sulawesi Investment Forum (SSIF) 2024 pada November depan dalam kegiatan one on one meeting dengan potensial investor dalam dan luar negeri yang diinisiasi Bank Indonesia. Makanya kita akan dukung penuh supaya investasinya terealisasi," terangnya.