Bisnis.com, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total realisasi penyaluran kredit untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Sulawesi Selatan (Sulsel) pada posisi Mei 2024 sebesar Rp60,88 triliun, tumbuh 7,72% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp60,32 triliun.
Kredit usaha mikro mendapat porsi terbesar dan meningkat dua digit, sementara kredit untuk usaha menengah mengalami kontraksi baik dari sisi nominal penyaluran maupun jumlah debitur.
Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) Darwisman memaparkan hingga Mei 2024, penyaluran kredit usaha mikro sebesar Rp33,92 triliun, tumbuh 16,23% jika dibandingkan posisi Mei 2023. Angka tersebut mencakup lebih dari setengah atau sebesar 55,72% dari total penyaluran kredit UMKM.
Meskipun begitu, jumlah debiturnya justru berkurang. Pada Mei 2024 tercatat debitur untuk usaha mikro hanya sebanyak 855.997, lebih sedikit 2,37% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 876.779 debitur.
Kondisi ini justru berbanding terbalik dengan penyaluran kredit untuk usaha menengah yang mengalami penurunan. Posisi Mei 2024 realisasinya hanya Rp9,32 triliun, terkontraksi 6,74% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang bisa mencapai Rp9,96 triliun.
"Bukan hanya dari nominal realisasi, perbankan di Sulsel juga tercatat menurunkan jumlah debitur untuk usaha menengah. Hingga Mei 2024 kita pantau hanya ada 4.588 debitur, sementara tahun lalu mencapai 4.895 debitur," ungkap Darwisman, Kamis (18/7/2024).
Baca Juga
Sementara itu untuk kredit usaha kecil, OJK mencatat tersalurkan sebesar Rp17,63 triliun, tumbuh 1,74% jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp17,33 triliun. Dari sisi jumlah debitur sebanyak 52.242, bertambah sedikit dibandingkan posisi Mei 2023 yang sebesar 52.129 debitur.