Bisnis.com, MAKASSAR - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) memproyeksi pergerakan inflasi di wilayah ini pada semester II/2024 relatif landai. Meskipun begitu, sektor perikanan mesti diwaspadai mengingat adanya ancaman La Nina.
Deputi Kepala KPwBI Provinsi Sulsel M Abdul Majid Ikram mengungkapkan, berdasarkan prediksi dari BMKG, fenomena La Nina di Sulsel diperkirakan relatif cukup moderat. Kondisi ini justru mendukung iklim cocok tanam yang bisa memberi dampak positif pertanian.
Pasalnya selama ini komoditas pertanian, utamanya beras, rutin memberi andil cukup besar bagi perkembangan inflasi Sulsel.
Namun La Nina bisa berdampak negatif pada sektor perikanan. Gelombang tinggi yang kerap ditimbulkan dari cuaca buruk berpengaruh terhadap tangkapan ikan nelayan, sehingga bisa membuat produksinya menurun.
"Yang menantang pada paruh kedua adalah harga ikan karena gelombang laut bisa mempengaruhi tangkapan ikan. Kita tahu beberapa komoditas ikan di wilayah ini juga kerap memberi sumbangan inflasi terbesar," paparnya kepada Bisnis, Selasa (2/7/2024).
Maka dari itu pihaknya bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) saat ini tengah berupaya dan terus mendorong peningkatan produksi ikan, terutama pada perikanan budi daya. Upaya ini diharapkan bisa menjaga pasokan saat produksi ikan tangkap menurun.
Baca Juga
"Kita terus dorong produksi ikan ini, utamanya ikan bandeng karena demand-nya cukup kuat di Sulsel. Kita akan terus memantau tingkat inflasi supaya bisa melandai dan tidak meningkat besar," tuturnya.