Bisnis.com, MAKASSAR — Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan pembangunan serta rekonstruksi empat bandara di Sulawesi, antara lain Bandara Mutiara SIS Al-Jufri dan Bandara Banggai Laut di Sulawesi Tengah (Sulteng) serta Bandara Taman Bung Karno dan Bandara Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara (Sulut).
Peresmian ini disambut positif beberapa pihak karena keberadaan bandara dianggap bisa membuat akses distribusi logistik ke beberapa daerah semakin lancar. Namun perlu diperhatikan, pembukaan bandara juga harus mempunyai studi kelayakan yang detail, terutama sebelum dioperasikan.
Ekonom Universitas Hasanuddin (Unhas) Andi M Nur Bau Massepe mengatakan bandara diproyeksi bisa berperan sebagai lokomotif industri logistic, terutama bagi daerah di mana lokasi bandara tersebut berada. Salah satunya untuk transaksi e-commerce yang akan merasakan efek besar karena kelancaran distribusi ini.
Namun pembangunan bandara juga perlu memperhatikan apakah daerah itu punya potensi ekonomi atau tidak. Pasalnya untuk mengelola bandara, menurut Nur, tidaklah mudah. Selain banyak aspek ekonomi yang diperhatikan, banyaknya aspek regulasi dan tata kelola juga menjadi perhatian, karena melibatkan banyak pihak.
"Mengelola bandara tentu tidak mudah karena harus melibatkan banyak pihak, seperti kementerian dan stakeholder. Makanya sebelum membuka bandara harus di kaji kelayakan dulu, feasible study-nya seperti apa. Supaya keberadaannya bisa benar-benar bermanfaat bagi daerah tersebut," paparnya kepada Bisnis, Rabu (27/3/2024).
Untuk menghindari risiko minimnya maskapai yang mendarat di bandara-bandara tersebut, pemerintah setempat harus memiliki komitmen penuh untuk memanfaatkannya sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Utamanya seperti dalam hal kemudahan akses lahan.
Baca Juga
Jika lokasi bandara terjangkau dengan destinasi wisata, maka sebaiknya pengelola bandara harus segera bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan para event organizer untuk sering mengadakan kegiatan. Hal tersebut gunanya untuk menarik kunjungan wisata sehingga keberadaan bandara bisa termanfaatkan dengan maksimal.
"Harapannya tentu bandara yang baru diresmikan ini bisa menjadi pendorong industri logistik daerah. Makanya kerja sama dengan beberapa pihak untuk melaksanakan event akan memberi pemasukan yang optimal bagi bandara dan memberikan efek berganda bagi perekonomian daerah," tuturnya.