Bisnis.com, MAKASSAR — Telkom Indonesia mengajak para mahasiswa di Makassar untuk memersiapkan diri memacu kemampuan digital leadership sebagai bagian dari mempersiapkan kebangkitan Indonesia di 2045 mendatang.
Digital leadership ini bisa dibentuk dengan memanfaatkan berbagai layanan dari Telkom yang telah memiliki infrastruktur yang kuat.
General Manager Wilayah Telkom Makassar Eri Susanto percaya bahwa anak muda Indonesia, terutama di Makassar akan menjadi kekuatan besar kebangkitan indoneia pada 2045 mendatang, dengan catatan mereka harus senantiasa mengambil peran. Pasalnya jika anak-anak muda ini gagal atau tidak secepatnya mengambil peran, maka malah akan menjadi beban.
Oleh karena itu dia merumuskan tiga hal penting yang perlu menjadi bekal para generasi mendatang ini, yaitu KTI, atau kapabilitas, totalitas, dan integritas.
Sebisa mungkin para generasi muda harus mengembangkan kapabilitas mulai dari sekarang, supaya bisa mandiri dan bergabung dengan perusahaan-perusahaan nasional. Kemudian mereka harus totalitas dalam mengerjakan seusatu. Harus sepenuh hati dan sungguh-sungguh supaya menghasilkan karya yang baik.
"Selanjutnya modal utamanya adalah integritas. Anak muda harus berintegritas karena jika tidak, maka dirinta tidak akan pernah terpakai dimanapun. Kalau pun terpakai dan ketahuan tidak inetgritas, pasti tidak lama akan dikeluarkan. Makanya integritas ini modal utama," paparnya dalam Bisnis Indonesia Goes To Campus (BGTC) 2023 di Universitas Negeri Makassar (UNM), Kamis (30/11/2023).
Baca Juga
Eri menambahkan Telkom Indonesia memiliki peran besar terhadap pengembangan kualitas para anak muda ini dengan berbagai transformasi digital yang dilakukan. Pasalnya telkom merupakan perusahaan yang mengambangkan jaringan melalui infrastrukturnya terlebih dahulu.
"Kita itu bergeraknya dari infrastruktur dulu baru ke digital, karena infrastruktur menjadi basicnya. Tanpa infrastruktur internet, tidak bisa terdeliver ke pelanggan, jadi ini yang kita kuatkan lebih dulu," tambahnya.
Saat ini Telkom telah membangun 170.000 kilometer serat optik, di mana 97% coverage sudah menjangkau seluruh Indonesia. Ini didukung dengan terbangunnya 251.000 BTS dan 36.761 tower.