Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyediakan lahan seluas 1.500 hektare untuk budi daya tanaman pisang, di mana salah satu lokasi yang telah ditanami berada di Kampung Datae, Kelurahan Lawawoi, Kecamatan Watang Pulu.
Wakil Bupati Sidrap Mahmud Yusuf mengatakan wilayahnya memiliki potensi pertanian yang diunggulkan, dan didukung dengan masyarakatnya yang ulet bekerja dan dapat dipercaya menyelesaikan pekerjaan dengan tuntas jika diberikan tanggung jawab.
Oleh karena itu budi daya pisang di wilayah ini diproyeksi akan berhasil apalagi didukung oleh 100 kelompok tani yang telah berkomitmen terhadap program prioritas Pemerintah Provinsi Sulsel ini.
Dia menambahkan, pisang sendiri merupakan buah kultural masyarakat Sidrap, yang biasanya dijadikan beberapa makanan tradisional seperti sanggara loka, sanggara peppe, pallu butung, sanggara balanda, hingga pisang ijo dan barongko.
"Maka urusan pisang di sini pasti akan tuntas. Karena kepala desanya rata-rata petani dan pisang memiliki banyak manfaat bagi kultur daerah," paparnya, Minggu (12/11/2023).
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengatakan hingga saat ini sudah ada sekitar 7.000 hektare lahan yang ditanami pisang dan dianggap siap menuju tahap industri. Beberapa pemerintah kabupaten/kota juga berkomitmen menyiapkan lahan hingga ribuan hektare.
Baca Juga
"Laporan Pemda ada ribuan hektar bisa dipakai, dan ternyata budi daya pisang di Sidrap sudah berlangsung lama bahkan sudah ada produksinya. Hal ini akan menguatkan posisi Sidrap sebagai daerah ketahanan pangan. seperti sebagai penghasil telur, beras dan jagung," jelasnya.
Sementara di Kampung Datae Sidrap sendiri merupakan salah satu tempat penanaman pisang yang memanfaatkan lahan kering. Namun untuk lebih memaksimalkan lahan, di tempat tersebut juga akan ditanami tanaman lain yang sesuai dengan kontur lahannya.