Bisnis.com, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah penyaluran pinjaman financial technology (fintech) lending alias pinjaman online (pinjol) di Sulawesi Selatan (Sulsel) pada April 2023 mencapai Rp283,56 miliar dengan jumlah peminjam mencapai 207.202 akun.
Angka tersebut tumbuh 12,36 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya tersalurkan Rp248,27 miliar dengan jumlah peminjam 215.582 akun. Namun jumlahnya justru lebih rendah dibanding Maret 2023 yang pada saat itu penyalurannya mencapai Rp312,61 miliar dengan peminjam mencapai 238.365 akun.
Berdasarkan data yang dipubilkasi OJK belum lama ini, tercatat jumlah dana yang diberikan oleh pemberi pinjaman di Sulsel pada April 2023 sebesar Rp6,62 miliar. Angka tersebut berasal dari 3.399 akun rekening para pemberi pinjaman.
Baca Juga
Kepala OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) Darwisman sebelumnya telah mewanti-wanti masyarakat, kususnya di Sulsel untuk berhati-hati memanfaatkan jasa pinjol. Utamanya tidak menggunakan jasa pinjol ilegal yang tidak terdaftar di OJK karena cenderung menerapkan bunga dengan jangka waktu pinjaman yang tidak jelas.
Selain itu pinjol ilegal biasanya memiliki alamat peminjam yang juga tidak jelas dan sering berganti. "Selain itu, masih banyak faktor yang menjadi permasalahan maraknya pinjol saat ini, yang krusial adalah penyebaran data pribadi peminjam," ungkapnya belum lama ini.
Sementara jumlah pinjol yang terdaftar di OJK pada 2022 lalu tercatat hanya sebanyak 104 perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=348&h=261)
.jpg?w=184&h=104)
