Bisnis.com, MAKASSAR - Sulawesi Selatan (Sulsel) tercatat mengalami inflasi bulanan sebesar 0,16 persen (mtm) pada Juni 2023 yang dipicu oleh naiknya harga pada kelompok transportasi dan beberapa bahan pangan. Penyebab utamanya karena pada bulan tersebut bertepatan dengan libur sekolah dan hari raya Iduladha.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Aryanto mengatakan, angkutan udara memberikan andil paling besar terhadap inflasi bulanan wilayah ini sebesar 0,18 persen. Kemudian disusul daging ayam ras 0,07 persen; telur ayam ras 0,03 persen; bawang putih 0,02 persen; dan tomat 0,01 persen.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, transportasi menjadi kelompok dengan tingkat inflasi bulanan tertinggi mencapai 1,36 persen. Kemudian disusul kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,16 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran yang sama-sama sebesar 0,03 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,02 persen; dan kelompok rekreasi, budaya dan olahraga sebesar 0,01 persen.
Jika dilihat dari gabungan lima kota IHK di Sulsel, hanya Makassar dan Bulukumba yang mengalami inflasi, yaitu masing-masing sebesar 0,22 persen dan 0,02 persen. Sementara tiga kota lainnya mengalami deflasi, yaitu Parepare 0,03 persen; Watampone 0,10 persen; dan Palopo 0,23 persen.
Sementara secara tahunan, Sulsel mengalami inflasi sebesar 4,43 persen (yoy) pada Juni 2023. Komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Juni 2023 antara lain bensin (0,84 persen), beras (0,52 persen), angkutan udara (0,36 persen), telur ayam ras (0,15 persen), dan rokok kretek filter (0,14 persen).
"Inflasi bulanan Juni 2023 lebih besar sdikit dari bulan sebelumnya yang 0,09 persen, artinya lebih terjaga dengan baik. Ada harga-harga yang terjaga dengan baik sehingga inflasi sesuai dengan prediksi. Sementara inflasi tahunan terus mengalami penurunan terutama dalam tiga bulan terakhir. Artinya ada kontrol yang baik terhadap harga-harga di Sulsel," paparnya, Senin (3/7/2023).
Baca Juga
Direktur Bank Indonesia Sulsel Firdauz Muttaqin mengungkapkan inflasi pada Juni 2023 sedikit lebih tinggi dari bulan sebelumnya karena bertepatan dengan momen libur sekolah dan Idul Adha. Dua momen itu mempengaruhi naiknya harga angkutan udara dan beberapa bahan pangan yang ada di wilayah ini.
Namun secara umum, tingkat inflasi bulanan Juni 2023 masih lebih terjangkau sehingga membuat tingkat inflasi tahunan bisa terus melambat. Tercatat, inflasi tahunan Sulsel telah mulai melambat pada April 2023 dengan tingkat inflasi saat itu hanya 4,81 persen. Kemudian pada Mei 2023 menjadi 4,60 persen dan Juni 2023 melambat lagi menjadi 4,43 persen.
"Inflasi Sulsel terus melambat, ini kondisinya baik sekali. Kita tahu TPID Sulsel telah melakukan berbagai upaya dalam menekan laju inflasi bulan ini seperti dengan rutin melaksanakan operasi pasar dan mendorong program mandiri benih untuk para petani dalam meningkatkan produksi pertaniannya," paparnya.