Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar tengah mengantisipasi dampak kekeringan pada awal musim kemarau tahun ini dengan menyiapkan cadangan air bersih, utamanya untuk mandi cuci kakus (MCK), hingga antisipasi terjadinya kebakaran.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar Achmad Hendra Hakamuddin mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar untuk menyiapkan 15 unit mobil tangki berisi air bersih yang siap didistribusikan kepada masyarakat terdampak.
Beberapa kecamatan yang bisa saja terancam kekurangan air bersih di antaranya Kecamatan Ujung Tanah, Tallo, Biringkanayya, dan Tamalanrea.
"Sekarang sudah kita identifikasi beberapa kecamatan yang kemungkinan terdampak musim kemarau dan kekurangan air bersih, sepeti Ujung Tanah, Tallo, Biringkanayya, dan Tamalanrea. Kecamatan ini yang saat ini menjadi prioritas penyebaran jika bencana tersebut terjadi," ucapnya, Selasa (28/3/2023).
Sementara untuk mengantisipasi menurunnya debit air di Bendungan Lekopaccing, pihaknya akan menurunkan pompa di Kolam Regulasi Nipa-Nipa untuk mencukupi kebutuhan air baku di Makassar.
Selain PDAM, BPBD dikatakan Hendra, juga berkoordinasi dengan Pemadam Kebakaran (Damkar) dalam upaya pemenuhan air bersih untuk MCK dan antisipasi kebakaran. Bersama Damkar, pihaknya akan mulai menyiagakan lima unit mobil tangki dengan kapasitas 10.000 liter dan 16.000 liter sebagai keperluan MCK masyarakat terdampak.
Baca Juga
Selain itu untuk mengantisipasi kebakaran, pihaknya akan rutin melakukan kontrol di beberapa wilayah seperti tanah kosong yang ditumbuhi ilalang hingga Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang. TPA Antang sendiri memang dikenal kerap kebakaran saat musim kemarau melanda.
"Jadi kita harus mempersiapkan betul-betul personel dan armada menghadapi potensi bencana tersebut, termasuk tentang teknologi untuk memadamkan api dengan cepat di TPA atau ladang rumput terbakar," tambahnya.
Dia juga mengungkapkan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang diterima pihaknya, musim kemarau kali ini diperkirakan terjadi pada akhir Maret atau awal April 2023 dengan status berada di bawah normal. Artinya potensi bencana kekeringan sangat mungkin terjadi di Makassar.
"Atas dasar itu BPBD melakukan koordinasi ke beberapa instansi yang paling berhubungan dengan bencana kekeringan," tuturnya.