Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar berencana akan membangun ulang tiga dermaga kayu di wilayahnya tahun ini, yaitu Dermaga Buloa, Dermaga Kera-Kera, dan Dermaga Langkai. Ketiganya merupakan dermaga yang kerap disandari perahu antar pulau.
Pembangunan dermaga ini juga sejalan dengan rencana pemerintah kota dalam memaksimalkan potensi wisata bahari di beberapa pulau yang ada di Kota Makassar.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar Aulia Arsyad mengatakan beberapa bagian dari tiga dermaga sudah ada yang rusak dan bahkan tidak layak pakai, sementara mobilitas masyarakat di tiga dermaga tersebut cukup tinggi. Oleh karena itu pembangunan dermaga ini akan menjadi prioritas pihaknya.
Meskipun belum ada rincian anggarannya, namun Aulia memastikan tiga dermaga akan dibangun tahun ini. Semuanya akan dibangun semipermanen dengan menggunakan material kayu.
"Jenis pengadaannya adalah pembanguan baru, bukan rehabilitasi. Memang dermaga-dermaga itu sudah ada tapi sudah tidak layak pakai. Untuk anggaran belum bisa kami beberkan, baru kita rencanakan," ungkapnya, Senin (13/3/2023).
Aulia menambahkan frekuensi penyeberangan di dermaga ini cukup padat, tercatat tiap tahunnya bisa sampai 50.000 orang yang melakukan penyeberangan. Jika pariwisata pulau mulai digencarkan, maka frekuensinya akan lebih meningkat lagi.
Baca Juga
Oleh karena itu, selain sebagai upaya menampung mobilitas masyarakat ke depannya, dermaga ini juga akan menguntungkan pemerintah dari sisi pendapatan daerah melalui retribusi. Potensinya bisa mencapai Rp50 juta pertahun.
"Untuk retribusi yang masuk ke pemerintah dari penyeberangan di atas air itu kan Rp1.000 perorangnya, jadi kalau untuk dermaga ini bisa sampai 50.000 orang pertahun kan lumayan, belum lagi dermaga lain," paparnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Muhammad Roem mengatakan prospek pariwisata Makassar yang tengah digodok dalam Rancangan Pariwisata Daerah (Ripparda) Makassar, seyogyanya memang harus melalui pembenahan prasarana kepulauan terlebih dahulu, terutama dermaga.
Apalagi pemerintah kota juga berencana akan mengadakan dua kapal Pinisi yang berfungsi sebagai sarana mobilitas wisatawan ke pulau.
"Jika ini dikorelasikan dengan baik, maka ujung-ujungnya akan memberikan dampak yang baik ke masyarakat, jadi dari segi (pembangunan) prasarana, akan berefek ke ekonomi kreatif," tutupnya.