Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Padi Sulsel 2022 Mencapai 5,36 Juta Ton GKG, Naik 5,29 Persen

Produksi padi tertinggi terjadi pada April 2022, yaitu sebesar 1,02 juta ton GKG.
Petani menabur pupuk di lahan sawah garapannya./Bisnis-Rachman
Petani menabur pupuk di lahan sawah garapannya./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, MAKASSAR - Produksi padi di Sulawesi Selatan (Sulsel) sepanjang 2022 mencapai 5,36 juta ton gabah kering giling (GKG), mengalami kenaikan sebanyak 269.500 ton GKG atau 5,29 persen dibandingkan 2021 yang hanya sebesar 5,09 juta ton GKG. 

Produksi padi tertinggi terjadi pada April 2022, yaitu sebesar 1,02 juta ton GKG. Sementara produksi terendah terjadi pada Juni 2022 sebesar 116.000 ton GKG.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Suntono mengatakan, pada tahun tersebut terjadi peningkatan produksi padi pada semua subround. Peningkatan terbesar pada subround Januari-April yaitu 218.600 ton GKG atau 12,24 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021.

Sementara untuk subround Mei-Agustus sebesar 22.400 ton GKG atau meningkat 1,71 persen dan September-Desember sebesar 28.600 ton GKG atau meningkat 1,43 persen.

"Peningkatan produksi padi tersebut disumbang oleh adanya kenaikan produktivitas serta kenaikan luas panen pada subround Januari−April dan September−Desember. Sementara peningkatan produksi padi pada Mei−Agustus hanya disebabkan karena kenaikan luas panen," ungkapnya, Rabu (1/3/2023).

Realisasi luas panen padi di Sulsel sepanjang 2022 sendiri diketahui mencapai 1,04 juta hektare, mengalami kenaikan 52.900 hektare atau 5,37 persen dibandingkan 2021 yang hanya 0,99 juta hektare. Puncak panen padi terjadi pada April 2022 sebesar 199.400 hektare.

Sementara jika produksi beras di Sulsel pada 2022 setara dengan 3,08 juta ton, mengalami kenaikan sebesar 154.700 ton atau 5,29 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 2,92 juta ton. 

"Produksi beras tertinggi terjadi pada April, yaitu sebesar 588.200 ton, sementara produksi beras terendah terjadi pada Juni, yaitu sebesar 66.500 ton," tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper