Bisnis.com, MAKASSAR - Total produksi padi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 2022 diperkirakan mencapai 5,34 juta ton gabah kering giling (GKG). Angka ini mengalami kenaikan sebanyak 250.384 ton GKG atau 4,92 persen dibandingkan 2021 yang hanya sebesar 5,09 juta ton GKG.
Perkiraan tersebut berdasar produksi padi di wilayah ini sepanjang Januari−September 2022 yang mencapai 4,22 juta ton GKG, mengalami peningkatan sekitar 73.000 ton GKG atau 1,78 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 4,15 juta ton GKG.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulsel Imran Jausi mengatakan, ada dua hal yang menjadi faktor peningkatan produksi pertanian padi, yaitu karena musim tanam yang didukung dengan cuaca baik dan adanya intervensi pemerintah dengan program benih mandiri yang berkualitas.
“Benih mandiri yang memang berkualitas ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam proses peningkatan produksi padi di Sulsel,” ujar Imran di Makassar, Selasa (15/11/2022).
Dia mengklaim, program benih mandiri yang diberikan secara cuma-cuma kepada masyarakat melalui kelompok tani sudah dirasakan benar manfaatnya oleh masyarakat petani di Sulsel.
“Banyak pengakuan masyarakat petani, produksi pertanian mereka meningkat tajam karena benih mandiri ini. Ini akan terus kita teruskan program ini,” ujar Imran Jausi.
Baca Juga
Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Suntono mengungkapkan, berdasarkan amatan fase tumbuh padi hasil Survei KSA Padi September 2022, potensi produksi padi sepanjang Oktober−Desember 2022 sebesar 1,12 juta ton GKG. Ketika kondisinya normal, potensi ini tidak akan berubah terlalu banyak.
"Jadi hingga akhir 2022 mendatang, produksi padi Sulsel bisa sampai 5,34 juta ton," ungkap Suntono.
Tiga kabupaten dengan total produksi padi tertinggi pada 2022 adalah Kabupaten Bone dengan potensi 894.710 ton hingga akhir 2022, kemudian Kabupaten Wajo (826.518 ton), dan Kabupaten Pinrang (526.937 ton). Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah yaitu Kota Parepare (4.651 ton), Kab. Kepulauan Selayar (6.668 ton), dan Kota Makassar (13.433 ton).
Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi padi sepanjang Januari−September 2022 di Sulsel diperkirakan setara dengan 2,42 juta ton beras, atau mengalami peningkatan sebesar 42.000 ton (1,78 persen) dibandingkan Januari− September 2021 yang sebesar 2,38 juta ton.
Sementara itu, potensi produksi beras sepanjang Oktober−Desember 2022 ialah sebesar 0,64 juta ton. Maka demikian total produksi beras pada 2022 diperkirakan sekitar 3,06 juta ton, atau mengalami kenaikan sebesar 144,000 ton (4,92 persen) dibandingkan produksi beras pada 2021 yang sebesar 2,92 juta ton.