Bisnis.com, MAKASSAR - Nikel masih menjadi komoditas ekspor unggulan Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga Agustus 2022. Lebih dari setengah dari total ekspor Sulsel atau 55,21 persen pada bulan tersebut disumbang oleh komoditas ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel mencatat, nilai ekspor pada Agustus 2022 mencapai US$184,40 juta. Nikel menyumbang US$101,81 juta.
Nilai ekspor nikel ini mengalami kenaikan 12,89 persen terhadap Juli 2022 yang hanya US$90,18 juta. Nilai ekspor nikel pada Agustus 2022 juga tercatat mengalami kenaikan 14,30 persen terhadap Agustus 2021 yang hanya US$89,07 juta.
"Nikel memang menjadi komoditas ekspor unggulan sejak beberapa tahun belakangan. Pada Agustus 2022 saja angkanya jauh dibanding komoditas terbesar kedua yaitu biji-bijian berminyak yang hanya US$27,37 juta atau cuma 14,84 persen," ucap Kepala BPS Sulsel Suntono, Senin (3/10/2022).
Sementara secara keseluruhan, nilai ekspor yang dikirim melalui pelabuhan Sulsel pada Agustus 2022 tercatat mencapai US$184,40 Juta. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 15,02 persen bila dibandingkan nilai ekspor Juli 2022 yang mencapai US$ 160,32 Juta.
Capaian Agustus 2022 ini tercatat mengalami peningkatan sebesar 59,23 persen dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$115,81 Juta.
Lima komoditas utama yang diekspor pada Agustus 2022 yaitu nikel; bijibijian berminyak; besi dan baja; lak, getah dan damar; serta ikan dan udang dengan distribusi persentase masing-masing sebesar 55,21 persen, 14,84 persen, 13,18 persen, 6,64 persen, dan 4,65 persen.
Sebagian besar ekspor pada Agustus 2022 ditujukan ke Jepang, Tiongkok, Taiwan, Bangladesh, dan Timor Leste dengan proporsi masing-masing 58,91 persen, 37,44 persen, 1,05 persen, 1,04 persen, dan 0,65 persen.