Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bensin Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar di Sulsel

Inflasi Sulsel 1,12 Persen, bensin menyumbang andil inflasi paling besar dengan 0,834 persen.
Ilustrasi pengisian tangki pendam BBM.
Ilustrasi pengisian tangki pendam BBM.

Bisnis.com, MAKASSAR — Sulawesi Selatan (Sulsel) tercatat mengalami inflasi sebesar 1,12 persen pada September 2022. Komoditas penyumbang inflasi terbesar adalah bensin/BBM yang mencapai 0,834 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Sulsel Suntono mengatakan kenaikan harga BBM berdampak langsung di sektor transportasi. Terbukti dari lima komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Sulsel, semuanya berasal dari sektor ini.

Lima komoditas tersebut adalah bensin yang memberikan andil 0,834 persen, angkutan dalam kota 0,072 persen, tarif kendaraan roda 2 online 0,071 persen, tarif kendaraan roda 4 online 0,049 persen, dan angkutan udara 0,045 persen.

Jadi kenaikan BBM memberi dampak besar terhadap inflasi. Kenaikan BBM ini mempengaruhi transportasi, terbukti dari kenaikan tarif angkutan dalam kota dan tarif ojek online di Sulsel," ungkap Suntono, Senin (3/10/2022).

Suntono menjelaskan, dari gabungan lima kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sulsel pada September 2022 mengalami inflasi sebesar 1,12 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 112,00 pada Agustus 2022 menjadi 113,25 pada September 2022.

Tingkat inflasi tahun kalender (September 2022) sebesar 4,95 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2022 terhadap September 2021) sebesar 6,35 persen.

Secara umum inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada sembilan kelompok pengeluaran, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,10 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya sebesar 0,05 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,42 persen.

Kemudian kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen; kelompok transportasi sebesar 9,85 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,29 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,62 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman / restoran sebesar 0,61 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,06 persen.

Sedangkan dua kelompok lainnya mengalami deflasi, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,63 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada September 2022 antara lain bensin, angkutan dalam kota, tarif kendaraan roda dua online, akademi/perguruan tinggi, tarif kendaraan roda empat online, angkutan udara, telur ayam ras, ikan bandeng/ikan bolu, udang basah, dan angkutan antar kota.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga seperti bawang merah, tomat, minyak goreng, ikan layang/ikan benggol, cabai rawit, emas perhiasan, kangkung, kol putih/kubis, labu siam/jipang dan pisang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler