Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulsel terus berbenah mendorong seluruh komoditi agar mendapatkan kesempatan ekspor, salah satunya datang dari ikan olahan.
Ekspor ikan olahan di Sulsel saat ini masuk dalam 10 komoditi utama berdasarkan data Dinas Perdagangan Provinsi Sulsel. Jumlahnya mencapai US$1,80 juta untuk ikan olahan dan US$1,59 juta untuk udang olahan.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulsel Abdul Malik Faisal mengemukakan bahwa komoditi ikan olahan cukup berkontribusi besar dalam ekonomi Sulsel. Sayangnya saat ini masih dipegang oleh perusahaan-perusahaan besar selaku pengepul. "Saya pernah ketemu sama pihak pengepul, itu omsetnya bahkan sudah mencapai Rp500 triliun," katanya, Senin (14/3/2022).
Ada juga tiga perusahaan asing Asal Jepang dan Korea yang beroperasi di Takalar dan Pangkep untuk mengambil langsung hasil olahan telur ikan terbang.
"Jadi belum ada yang mampu langsung kalau dari UMKM, yang langsung ekspor rata-rata perusahaan besar," ungkapnya.
Ada beberapa ikan olahan yang menjadi andalan, di antaranya ikan olahan tanpa tulang, daging ikan tanpa kepala, dan olahan telur ikan terbang. Sampai saat ini komoditi olahan masih dalam bentuk nonkemasan.
Baca Juga
Rata-rata yang berbentuk kemasan di bawa ke daerah Jawa dan diambil oleh perusahaan besar di sana untuk dikemas dan diekspor.
"Tujuan ekspornya itu dikirim ke Jepang, Korea bahkan ada sampai Eropa," ujarnya.
Dia mengatakan kontribusi UMKM khususnya yang bergerak dalam sektor ikan olahan di Sulsel cukup besar, mencapai 12 persen dari total 1.500.000 UMKM di Sulsel. Hal ini karena sebagian besar wilayah Sulsel adalah pesisir.
Provinsi Sulsel saat ini mengupayakan agar UMKM bisa tumbuh dan mendorong perusahaan ekspor terus bertambah.
"Karena sebelumnya kan hanya bisa lewat tiga daerah yaitu Surabaya, Semarang dan Jakarta, sekarang lebih mudah sudah bisa direct ekspor," ujar dia.
Permodalan di Sulsel sebagai bentuk suportif ke UMKM juga terus meningkat. Perbandingan KUR di 2020 sebesar Rp9,8 triliun naik menjadi Rp15 triliun di 2021 dari total 400.000 KUR.
Menurutnya dengan modal yang terus meningkat maka mengindikasikan adanya produktifitas para pelaku usaha yang terus tumbuh. "Ini naik terus realisasi akses KUR-nya kita," tandas dia.
Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulsel Sulkaf S. Latief mengatakan ekspor ikan di Sulsel terus mengalami peningkatan tajam. Ekspor hasil laut di Sulsel disebut sangat cerah dan menjanjikan. Bahkan menjadi peningkatan paling signifikan dibanding komoditi ekspor lain seperti pertanian dan pertambangan.
Tercatat pada Januari 2022 saja mencapai US$26.451.635 atau naik 110,29 persen dari bulan yang sama pada tahun sebelumnya yaitu US$12.578.574. "Itu semua, baik ikan segar, rumput laut hingga ikan olahan, jadi prospeknya sangat baik. Bahkan ikan buntala saja diekspor," ujar dia.
Beberapa olahan di antaranya seperti tulang cumi-cumi, sirip ikan hiu, kulit kerang, kulit ikan dan telur ikan terbang.