Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mega Makassar Bidik Kredit Rp200 Miliar

Untuk meningkatkan pertumbuhan kredit, tahun ini Bank Mega akan melakukan penetrasi pasar, terutama ke pasar-pasar yang sifatnya UKM.
Ilustrasi./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Ilustrasi./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, MAKASSAR - Bank Mega Regional Makassar menargetkan penyaluran kredit 2022 sebesar Rp200 miliar. Target ini meningkat cukup signifikan dibanding pencapaian kredit 2021 yang hanya Rp50 miliar.

Credit Busines Manager Bank Mega Regional Makassar Nofi Budiawan mengatakan jumlah target itu mencakup semua daerah yang dinaungi regional Makassar. Antara lain Pulau Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Semua jumlah target tersebut akan dikonsentrasikan ke usaha kecil menengah (UKM). Dimana UKM memang menjadi target market Bank Mega di wilayah Indonesia Timur.

"Semua difokuskan dan dikonsentrasikan ke UKM atau retail. Kalau komersil kan prosesnya harus ke kantor pusat. Karena pengusaha-pengusaha di Indonesia Timur rata-rata retail," kata Nofi kepada Bisnis, Jumat (4/2/2022).

Untuk meningkatkan pertumbuhan kredit, tahun ini Bank Mega akan melakukan penetrasi pasar, terutama ke pasar-pasar yang sifatnya UKM.

Bank Mega akan menurunkan suku bunga untuk para kreditur. Sepanjang 2022, suku bunga kini hanya di kisaran 11-12 persen pertahun. Jumlah ini turun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai kisaran 13-14 persen dalam setahun.

"Kita menurunkan suku bunga pada tahun ini untuk meningkatkan pertumbuhan kredit. Karena salah satu faktor pendorong pertumbuhan kredit adalah suku bunga," ungkapnya.

Nofi memproyeksi, transaksi kredit Bank Mega di 2022 akan banyak di sektor perdagangan. Seperti halnya pada 2021 yang juga banyak di sektor ini seperti suplier dan toko-toko kelontong.

Namun tidak menutup kemungkinan akan banyak juga penyaluran kredit ke kontraktor. Nofi optimis di sektor ini akan meningkat, mengingat dukungan dari program pemrintah yang lebih fokus pada infrastruktur di tahun ini.

"Di 2020 dan 2021 banyak kontraktor yang tumbang. Nah di tahun ini kita proyeksikan akan naik. Karena program pemerintah pusat lebih ke infrastruktur pada tahun ini," sebut Nofi.

Sementara tahun lalu, penyaluran kredit Bank Mega sebesar Rp50 miliar. Novi mengakui perkembangan kredit di semua bank pada 2021 memang agak melambat akibat pandemi. Hal ini pun juga berimbas pada penyaluran kredit di Bank Mega.

"Beberapa bank rata-rata memperlambat penyaluran kreditnya, entah itu di komersil, retail, atau yang sifatnya UKM. Karrna kondisi ekonomi yang belum menentu jadi pencapaiannya kami memang agak melambat," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper